Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partisipasi Pemilih Pilpres di Singapura Naik 70 Persen Dibanding Pileg

Kompas.com - 07/07/2014, 09:59 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Partisipasi pemilih warga negara Indonesia di Singapura pada pemilu presiden 2014 meningkat hingga sekitar 70 persen dibanding pemilu legislatif lalu. Demikian disampaikan pihak KBRI Singapura dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Saat pemungutan suara pada Minggu (6/7/2014), tercatat sebanyak 22.266 pemilih yang menggunakan hak pilih di KBRI. Pemungutan suara dimulai pukul 8.00 sampai 18.00 waktu setempat. WNI sudah mulai mengantre sejak pukul 6.00, meski pintu gerbang KBRI Singapura baru dibuka pukul 8.00.

Sedangkan surat suara yang diterima diterima melalui pos sampai saat ini sekitar 12.000 surat dari 17.094 pemilih yang menyatakan akan mengirimkan melalui pos.

"Namun demikian, jumlah surat suara melalui pos diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat hingga saat ini surat suara tersebut masih berdatangan dan batas akhir penerimaan melalui pos adalah tanggal 7 Juli 2014 (cap pos)," demikian dalam siaran pers tersebut.

Dalam Pileg April lalu, tercatat sebanyak 23.851 peserta yang menggunakan hak pilih di Singapura. Angka itu terdiri dari 13.071 orang yang melakukan pencoblosan langsung dan sebanyak 10.780 surat suara masuk melalui pos.

Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi menjelaskan, penyelenggaraan Pilpres RI di Singapura menjadi tantangan tersendiri lantaran tingginya tingkat partisipasi WNI. Kompleks KBRI yang cukup luas atau sekitar 3 hektar, kata dia, memudahkan PPLN Singapura melakukan pengaturan alur kedatangan para pemilih sejak memasuki gerbang KBRI hingga selesai pencoblosan.

Para pemilih yang datang ke KBRI langsung diregistrasi melalui barcode reader dan diarahkan ke salah satu TPS. PPLN Singapura menyediakan 36 TPS. Masing-masing TPS terdiri dari 4 bilik suara, sehingga total terdapat 144 bilik suara.

Surat suara disimpan di ruang arsip khusus KBRI Singapura yang dilengkapi dengan kamera CCTV dan dijaga tim polisi Mantap Brata yang didatangkan dari Mabes Polri. Adapun surat suara yang masuk melalui pos akan dihitung pada tanggal 12 Juli 2014. Total WNI yang menggunakan hak pilih baru dapat diketahui setelah tanggal 14 Juli 2014.

“Saya ingin menyampaikan penghargaan kepada PPLN Singapura dan Panwaslu yang telah bekerja keras mewujudkan penyelenggaraan Pilpres di Singapura, dibantu masyarakat Indonesia yang berpartisipasi sebagai volunteer ataupun sebagai pemilih. Saya juga menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Singapura, terutama Singapore Police Force yang bekerjasama dengan tim Mantap Brata dari Mabes Polri yang telah membantu menjaga keamanan dan kelancaran pelaksanaan Pilpres di Singapura,” kata Andri Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com