Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Prabowo Menang, Lembaga Survei Pendukung Jokowi Sembunyikan Hasil

Kompas.com - 27/06/2014, 12:10 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, menyebut beberapa lembaga survei yang mendukung calon presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyembunyikan hasil surveinya. Sebab, kata dia, elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta lebih unggul.

"Dalam media Australia, itu dikatakan bahwa sekarang lembaga survei pendukung Jokowi menyembunyikan hasil survei terakhir, karena Prabowo menang," ucap Mahfud di Jakarta, Kamis (26/6/2014) malam, seperti dikutip Tribunnews.com.

Namun media tersebut, kata Mahfud, tidak menyebutkan selisih kemenangan antara Prabowo dengan Jokowi.

"Lembaga surveinya itu SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting), CSIS (Center for Stragic and Internasional Studies), dan apalagi itu, saya lupa," kata Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, elektabilitas Prabowo-Hatta semakin meningkat karena rasionalitas masyarakat Indonesia lebih menerima pasangan nomor urut satu. Ia yakin elektabilitas itu akan terus meningkat hingga hari pemungutan suara, 9 Juli mendatang.

"Karena teorinya, apabila sudah naik begini, kalau tidak ada sesuatu, enggak akan turun. Sementara yang turun tidak akan naik," ucap Mahfud.

Ketika ditanya hasil survei Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menyatakan pasangan Jokowi-JK lebih unggul dibandingkan Prabowo-Hatta, Mahfud menuding hasil survei LIPI salah.

"LIPI kan selalu salah sejak dulu. Mulai Gubernur, kemudian Pileg," ucapnya.

Selain LIPI, Lingkaran Survei Indonesia juga telah merilis hasil survei terakhir yang juga menunjukkan elektabilitas Jokowi-JK masih teratas. Elektabilitas Jokowi-JK sebesar 45 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 38,7 persen.

Begitu pula survei Litbang Kompas , menempatkan Jokowi-JK di peringkat pertama dengan 42,3 persen, sementara Prabowo-Hatta dengan 35,3 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com