Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Anggap Surat Prabowo untuk Guru Bukan Kampanye

Kompas.com - 26/06/2014, 12:01 WIB
Ihsanuddin

Penulis


SUKOHARJO, KOMPAS.com
 — Anggota tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Hidayat Nur Wahid, mengaku, pihaknya tak mempermasalahkan langkah Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang melaporkan Prabowo ke Bawaslu. Ia menilai, mereka berhak untuk membuat laporan.

"Melaporkan boleh-boleh saja, kan untuk memastikan apakah ini melanggar hukum atau tidak. Yang jelas kalau menurut kami, surat itu bukan melanggar hukum," kata Hidayat di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2014).

Sebelumnya, FSGI melaporkan Prabowo dengan sangkaan pelanggaran kampanye terkait pengiriman surat berisi visi dan misi Prabowo-Hatta kepada para guru. (baca: Tak Terima Dipolitisasi, Serikat Guru Laporkan Prabowo ke Bawaslu)

Menurut Hidayat, surat itu sama saja dengan visi misi yang disampaikan Prabowo-Hatta di media massa. Hanya, medianya diubah menjadi bentuk surat.

"Di dalamnya ada ungkapan rendah hati, terbuka, sesuai apa yang diharapkan masyarakat. Itu tidak beda dengan yang direkam media untuk membuat berita. Surat itu ajakan dukungan yang rendah hati dan beradab," ujar mantan Presiden PKS itu.

Hidayat menyadari, terdapat peraturan yang menyebut dilarang berkampanye di lembaga pendidikan seperti di sekolah. Namun, di dalam surat yang dibuat Prabowo itu, kata Hidayat, tidak ada satu pun unsur kampanye.

"Ini kan bukan kampanye dalam pengertian yang dilarang itu. Kan kalau yang dilarang ada nama partai, lambang partai, nomor urut," pungkas Hidayat.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal FSGI Retno Listyarti mengatakan, surat tersebut berisi kampanye karena di dalamnya tercantum visi misi Prabowo dan ajakan untuk memilih yang bersangkutan pada Pilpres 9 Juli 2014. (baca: Ini Isi Surat Prabowo kepada Guru SD di Depok) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com