Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fuad Bawazier: Wiranto dan JK Juga Pernah Dicopot dari Posisi Menteri oleh Gus Dur

Kompas.com - 24/06/2014, 07:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fuad Bawazier, mengaku pernah mendapat cerita langsung dari Presiden keempat RI Abdurrachman Wahid soal pemecatan Jusuf Kalla dan Wiranto.

"Pak Wiranto dan Pak Jusuf Kalla itu juga pernah dicopot Gus Dur sebagai menteri," kata Fuad di Rumah Polonia, Senin (23/6/2014). Dia menceritakan hal ini setelah banyak pihak berupaya melakukan kampanye hitam terhadap Prabowo dengan mengangkat surat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira terkait pemberhentian Prabowo dari kemiliteran.

Menurut Fuad berdasarkan, penuturan Gus Dur, panggilan Abdurrachman, pemberhentian Kalla dari posisi menteri pada saat itu berlatar belakang dugaan kasus korupsi. Adapun pemberhentian Wiranto dilakukan terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

"Ya tetapi kan kemudian tidak ada putusan pengadilan (soal Wiranto). Saya tanya, Pak Jusuf Kalla kenapa Gus itu dicopot? Korupsi. Dicopot juga. Tapi kan masih dugaannya Gus Dur, tapi paling enggak dicopotnya sudah," tutur Fuad.

Fuad menambahkan pula bahwa beberapa waktu yang lalu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga sempat menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Wiranto. "Surat perintah penangkapan PBB, jangan main-main itu. Untung terselamatkan. Begitu. Jadi janganlah bicara dugaan-dugaan," kata dia.

Baik Wiranto maupun Kalla tercatat pernah masuk Kabinet Persatuan Nasional dalam masa pemerintahan Gus Dur sebagai presiden dan Megawati Soekarnoputri sebagai wakil presiden. Berdasarkan laman Sekrertariat Kabinet, Wiranto pernah menjadi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, sementara Kalla menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Sebelumnya, Wiranto yang pernah menjadi Panglima ABRI menyatakan bahwa Prabowo terlibat dengan beragam peristiwa kekerasan dan penculikan pada 1998. Dia sampai menggelar konferensi pers khusus untuk menyampaikan hal ini.

Adapun Fuad pernah bernaung dalam satu partai dengan Wiranto di Hanura, sampai dia memutuskan mengundurkan diri karena menolak mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung partainya itu. Dia juga pernah menjadi menteri dalam kabinet terakhir pemerintahan Presiden Soeharto.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com