MAGELANG, KOMPAS.com - Kyai Haji Abdul Mukthie, pimpinan Pondok Pesantren An-Najach, meminta puluhan ribu jemaahnya yang hadir dalam pengajian, Minggu (22/6/2014) pagi, untuk memilih pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.
Awalnya, dalam pengajian yang dikunjungi Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani itu, Abdul Mukhtie tidak mengungkapkan sarannya secara langsung. Dia mengaku sebagai seorang kyai yang netral dan tidak memihak kepada partai politik atau pasangan manapun.
"Saya bukan Gerindra. Saya bukan Demokrat. Saya bukan PKB. Saya juga tidak ikut ormas. Tidak ikut NU atau Muhammadiyah. Saya bebas parpol dan bebas ormas. Saya independen. Netral," kata Abdul.
Namun, sebagai pimpinan sebuah pondok pesantren sekaligus kyai, dia merasa perlu memberikan arahan kepada para jemaah dan santri-santrinya. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk memilih yang terbaik.
"Yang terbaik kalau menurut saya Prabowo-Hatta. Saya independen netral tapi bukan berarti tidak nyoblos. Indonesia butuh pemimpin yang tegas, bukan elakelele," ujarnya.
Dia menilai sosok Prabowo-Hatta lebih baik dari rivalnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla karena membandingkan unsur ketegasan yang dimiliki kedua pasangan. Menurutnya, ketegasan adalah hal yang penting untuk membenahi Indonesia yang saat ini suah kacau balau.
"Diantara dua pasang, siapa yang paling tegas? Kalau nonton debat adu visi misi sama saja itu, kalian juga kan enggak ngerti. Sing tegas wae lah. Yang punya integritas, tidak hanya sekedar punya popularitas," jelas Abdul.
Supaya lebih meyakinkan para pendukungnya, Abdul pun membuat nyanyian bernada shalawat yang sudah dimodifikasi untuk menyanjung-nyanjung Prabowo.
"Jadi pimpinan negara harus konsisten dan tegas, menjaga kredibilitas bukan popularitas. Wahai pimpinan negara, tolong rakyat digenggam, tak perlu pencitraan, yang penting rakyat nyaman," dendang Abdul yang diikuti para Jemaah.
"Jadi jangan lupa, 9 Juli nomer siji dicoblos gambare, nomor loro ditutup kartune," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.