Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menteri BUMN Nilai Jokowi Eksekutor yang Baik

Kompas.com - 20/06/2014, 19:22 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil berpendapat, visi ekonomi kedua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, tidak jauh berbeda. Dia menilai, yang membedakan di antara keduanya adalah kemampuan untuk mengeksekusi visi tersebut.

Dia menilai, yang lebih mengikat capres terpilih bukanlah visi, melainkan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM). Dia mengatakan, pasca-pemilu presiden, visi misi capres biasanya tidak dipersoalkan lagi.

"Siapa yang mampu menjalankan kabinet-kabinet, kemauan presiden untuk meyakinkan program RPJM itu dieksekusi, itu yang penting," kata Sofyan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Menurut Sofyan, persoalan utama yang ada sekarang adalah eksekusi. Kemampuan eksekusi seorang pemimpin, kata dia, tergantung pada kualitas kabinet yang menjadi tangan kanannya.

"Beberapa menteri yang punya track record yang baik sebagai eksekutor bisa lebih cepat menyelesaikan masalah. Kalau misalnya kabinet yang akan datang sama saja, kemampuan eksekusinya terbatas, kita kehilangan kesempatan lima tahun lagi untuk menggenjot ekonomi," ucapnya.

Lebih jauh, Sofyan menilai, Jokowi lebih mampu membangun kabinet yang berkualitas dibandingkan Prabowo. Pasalnya, kata dia, Jokowi memiliki potensi lepas dari sandera koalisi dibandingkan Prabowo.

"Orang parpol pasti menjadi part of government. Tapi kalau berani membuat komitmen seperti Jokowi, menteri mana yang jadi prioritas, itu bisa dilakukan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com