Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Vox Populi: Elektabilitas Prabowo-Hatta Lampaui Jokowi-JK hingga 15,1 Persen

Kompas.com - 20/06/2014, 15:07 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Vox Populi Survey merilis survei yang menunjukkan elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa lebih unggul dibanding capres-cawapres lainnya, yakni Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Dalam survei tersebut, Prabowo-Hatta memiliki elektabilitas 52,8 persen, sedangkan Jokowi-JK 37,7 persen. Yang tidak memberi jawaban dalam survei itu ialah sebesar 9,5 persen.

"Dari berbagai kelompok masyarakat yang ada, terlihat bahwa Prabowo-Hatta selalu unggul elektabilitasnya dibanding Jokowi-Kalla," ujar Direktur Eksekutif Vox Populi Survei, Basynursyah, saat memaparkan hasil survei di Whiz Hotel Cikini, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014).

Basynursyah mengatakan, unggulnya elektabilitas Prabowo-Hatta disebabkan oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Prabowo-Hatta untuk memecahkan segala persoalan bangsa, seperti nasionalisme yang mulai pudar dan ekonomi kapitalis yang menyengsarakan bangsa.

Prabowo-Hatta juga dianggap memiliki ketegasan, integritas, kejujuran, dan moral yang tinggi untuk bisa memecahkan permasalahan tersebut. Sementara itu, menurunnya elektabilitas Jokowi-JK, lanjut Basynursyah, disebabkan Jokowi dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah kemacetan dan banjir di Jakarta yang hingga kini masih terjadi.

Tak hanya itu, kasus bus transjakarta yang ditangani oleh Kejaksaan Agung, yang diduga melibatkan Jokowi, juga mempunyai pengaruh akan turunnya elektablilitas Jokowi-JK. Survei ini dilaksanakan pada tanggal 3-15 Juni 2014 dengan populasi warga Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum.

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 5.226, tetapi yang berhasil dianalisis sebanyak 4.998 sampel. Toleransi kesalahan survei ini adalah sebesar /- 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibuat dan dibiayai oleh Vox Populi dan dibantu oleh Persatuan Wartawan Republik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com