Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wantimpres Akan Surati Presiden SBY soal Intoleransi di Yogyakarta

Kompas.com - 19/06/2014, 21:13 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hukum dan HAM Albert Hasibuan, hari ini, Kamis (19/6/2014), menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X terkait peristiwa intoleransi. Selain itu, Albert bersama rombongan juga menyempatkan diri mengunjungi makam almarhum Udin serta berdialog dengan korban tindak intoleransi di kantor LBH Yogyakarta.

"Saya ke Yogyakarta untuk berdialog dengan Pak Sultan soal peristiwa intoleransi dan penanganannya," terang Albert, Kamis (19/6/2014).

Albert mengungkapkan, pertemuan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X berlangsung selama dua jam. Dalam pembicaraan itu, Sri Sultan menjelaskan peristiwa yang terjadi di Yogya sekaligus langkah-langkah yang diambil.

"Langkah-langkah dan kebijakan yang dilakukan oleh Sri Sultan sudah sangat baik, hanya tinggal warga menerapkannya. Sultan ingin Yogyakarta tetap aman, tenteram, dan toleran," tegasnya.

Selain bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Albert juga bertemu dengan para korban intoleransi di kantor LBH Yogyakarta. Dalam pertemuan itu, Albert meminta para korban menceritakan kronologi yang mereka alami.

Cerita dari para korban tersebut akan dijadikan pertimbangan dan masukan untuk presiden. Sebab, kata Albert, tugas dari Anggota Dewan Pertimbangan Presiden adalah menerima keluhan-keluhan warga dan mengajukan ke presiden sebagai masukan-masukan guna mengambil langkah penyelesaian.

"Dari cerita korban, saya akan kirim surat ke presiden sebagai masukan untuk mengambil langkah kebijakan dalam rangka menyelesaikan masalah yang terjadi," tegasnya.

Meski masa jabatan presiden tinggal beberapa bulan, Albert mengaku optimistis akan ada tindak lanjut dari surat yang dikirimkan. Ia meminta agar para korban juga bersikap sama, optimistis akan adanya solusi dari Presiden.

"Saya percaya masih ada harapan, kita harus optimistis ada titik-titik cerah di sisa waktu jabatan presiden," ujarnya.

Menurut Albert, permasalahan seperti peristiwa intoleransi harus segera diselesaikan sebab jika tidak, maka demokrasi akan "larut" dan kehidupan berwarganegara tidak berjalan selaras.

"Demokrasi tidak akan berlangsung secara utuh jika pihak mayoritas belum bisa menghargai hak minoritas. Di negara demokrasi semua hak harus sama," tutup mantan anggota Komnas HAM ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disebut Bakal Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden Sampai 6 Bulan Lagi Lho

Disebut Bakal Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden Sampai 6 Bulan Lagi Lho

Nasional
Menkes Sebut Tak Ada Penghapusan Kelas BPJS, Hanya Standarnya Disederhanakan

Menkes Sebut Tak Ada Penghapusan Kelas BPJS, Hanya Standarnya Disederhanakan

Nasional
Baleg Rapat Pleno Revisi UU Kementerian Negara Siang Ini, Mardani: Kaget, Dapat Undangan Kemarin

Baleg Rapat Pleno Revisi UU Kementerian Negara Siang Ini, Mardani: Kaget, Dapat Undangan Kemarin

Nasional
Jokowi Bakal Gelar Rapat Evaluasi Bea Cukai

Jokowi Bakal Gelar Rapat Evaluasi Bea Cukai

Nasional
Kerajaan Arab Saudi Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Kerajaan Arab Saudi Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Mendefinisikan Ulang Mudik untuk Manajemen di 2025

Mendefinisikan Ulang Mudik untuk Manajemen di 2025

Nasional
Saat Anwar Usman Kembali Dilaporkan ke MKMK, Persoalan Etik yang Berulang...

Saat Anwar Usman Kembali Dilaporkan ke MKMK, Persoalan Etik yang Berulang...

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro di Sultra, Telan Biaya Rp 1,57 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro di Sultra, Telan Biaya Rp 1,57 Triliun

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Indonesia Boleh Berziarah ke Makam Rasulullah

Kemenag: Jemaah Haji Indonesia Boleh Berziarah ke Makam Rasulullah

Nasional
Ingatkan soal Krisis Air, Jokowi: Jangan Biarkan Air Terus Mengalir ke Laut dan Tidak Dimanfaatkan

Ingatkan soal Krisis Air, Jokowi: Jangan Biarkan Air Terus Mengalir ke Laut dan Tidak Dimanfaatkan

Nasional
Korban Banjir Bandang Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Hilang, 37 Luka-luka

Korban Banjir Bandang Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Hilang, 37 Luka-luka

Nasional
Sita Mobil Mercedes-Benz Terkait Kasus TPPU SYL, KPK: Kepemilikannya Dipindahtangankan

Sita Mobil Mercedes-Benz Terkait Kasus TPPU SYL, KPK: Kepemilikannya Dipindahtangankan

Nasional
Prabowo Ajak Gibran Bertemu Presiden MBZ

Prabowo Ajak Gibran Bertemu Presiden MBZ

Nasional
Daftar Layanan Kesehatan yang Tidak Dijamin BPJS Sesuai Perpres 59 Tahun 2024

Daftar Layanan Kesehatan yang Tidak Dijamin BPJS Sesuai Perpres 59 Tahun 2024

Nasional
Buka Masa Sidang, DPR Janji Prioritaskan Penyelesaian 43 RUU Sebelum Masa Jabatan Berakhir

Buka Masa Sidang, DPR Janji Prioritaskan Penyelesaian 43 RUU Sebelum Masa Jabatan Berakhir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com