"Ada visi Prabowo-Hatta, pendidikan harus dikaitkan dengan pengembangan unggulan di daerah masing-masing. Sekolah kejuruan unggulan di daerah akan ditingkatkan," ujar tim sukses Prabowo-Hatta, Marwah Daud Ibrahim, dalam diskusi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Rabu (18/6/2014).
Marwah mencontohkan, Prabowo membuka peluang dibangunnya "SMK Cokelat" jika daerah tersebut memiliki komoditas cokelat unggulan. Menurut Marwah, konsep ini dilakukan untuk menjembatani kekurangan Indonesia akan tenaga ahli dalam mengelola sumber daya alam Indonesia yang melimpah.
Minimnya tenaga ahli yang dimiliki bangsa Indonesia, kata Marwah, juga membuat bangsa ini selalu mengekspor bahan baku dengan harga murah dan mengimpor barang jadi dengan harga mahal.
"Kita ini penghasil kelapa, tapi yang kita jual dalam bentuk kopra. Masuk ke Indonesia lagi, sudah dalam bentuk kosmetik. Indonesia bangsa yang besar, untuk maju, satu-satunya cara adalah pendidikan," kata Marwah.
Di bidang pendidikan, Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu juga memaparkan, Prabowo-Hatta akan memaksimalkan anggaran 20 persen pendidikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Selama ini, sebagian besar anggaran justru terpakai bukan untuk pelayanan pendidikan ke masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.