Akun palsu dengan username @rosisilaiahi ini menggunakan foto dan profil singkat sangat mirip dengan yang digunakan akun asli Rosi, sapaan akrab Rosiana di akun @RosiSilalahi. Hanya, akun palsu itu mengubah nama marga Rosi yang sebelumnya "Silalahi" menjadi "Silaiahi". Namun, jika dibaca sepintas, akun palsu ini terlihat mirip dengan akun asli milik Rosi.
"Isi dari tweet itu sama sekali tidak dalam cara apa pun mewakili pandangan politik saya. Saya meminta pada semua pihak untuk tidak mengutip isi tweet itu dan mengaitkan pada saya," ujar Rosi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (16/6/2014).
Rosi mengaku terganggu dengan adanya akun palsu ini sehingga sejak 9 Juni 2014 lalu, Rosi mengganti username Twitter-nya menjadi @Rosianna766Hi. Hal ini dilakukan agar pengikutnya di jagat dunia maya tidak terkecoh. Dari akun Twitter-nya, Rosi juga meminta followers untuk melaporkan akun palsu tersebut.
"Akun @rosisilaiahi ini palsu yg gunakan foto & bio saya. Tweeps, tolong bantu report spam ya. Tks," tulis Rosi pada akun Twitter-nya siang ini.
Pantauan Kompas.com, akun Twitter palsu Rosi itu tampak aktif mengkritik Jokowi. Misalnya, akun ini menyindir langkah Jokowi yang mengenalkan Kartu Indonesia Sehat yang merupakan adaptasi dari Kartu Jakarta Sehat.
"Jokowi promosiin kartu, maksudnya kegagalan di Jakarta mau dicontoh. Apakah kita mau Indonesia spt ini?" tulis @rosisilaiahi sambil menyertakan gambar Jokowi dan boks penjelasan kegagalan program KJS di Ibu Kota.
Ada pula sindiran akan program tol laut yang ditawarkan Jokowi. Sindiran itu dilakukan dengan memampang foto Jembatan Tambora yang rusak. Di dalam kicauannya, @rosisilaiahi menuliskan "Jokowi ngomongin tol laut ketinggian deh. Jembatan di tambora ini aja belum beres. Masihkah kita berpikir?"
Tak hanya menyindir Jokowi, akun itu juga memuji sosok Prabowo. Salah satu kicauan akun ini menyinggung soal penampilan Prabowo dan Jokowi dalam debat kandidat pada Minggu (15/6/2014).
"Pemaparn Jokowi sbg gubernur DKI cukup baik, pemaparan Prabowo sbg capres juga baik. Prabowo pantas jd presiden & Jokowi pantas jd gubernur," tulis akun itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.