JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis reformasi pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Fadjroel Rachman, menilai calon presiden Prabowo Subianto melakukan kesalahan besar dalam debat kandidat capres, Minggu (15/6/2014) malam. Kesalahan yang dimaksud ketika mendukung pernyataan lawan.
"Dengan pengakuan itu sebenarnya Prabowo mengakui lawannya lebih bagus jawabannya. Itu cara untuk mengatasi bahwa 'gua enggak bisa jawab'," ujar Fadjroel usai acara debat di Gran Melia, Jakarta, Minggu malam.
"Tapi dalam debat, itu kesalahan yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Tidak penting," sambung Fadjroel.
Fadjroel mengatakan, publik ingin mencari hal yang beda dari dua calon presiden melalui acara debat tersebut. Publik ingin melihat bagaimana kedua calon pemimpinnya menjawab persoalan-persoalan yang ditanyakan.
Fadjroel pun memberikan skor 4-2 untuk Jokowi dalam debat kedua. Jokowi dianggap menguasai detail persoalan. Sementara Prabowo dinilainya kalah telak di tataran detail, terutama soal ketidaktahuan singkatan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah). (baca: Prabowo Tak Tahu Singkatan TPID yang Ditanya Jokowi)
"Dia (Prabowo) hanya mengandalkan retorika. Di sesi satu dan dua retorikanya bagus, selebihnya dia kelabakan," lanjut Fadjroel.
Prabowo memuji Jokowi ketika membicarakan soal ekonomi kreatif. Tak hanya memuji, Prabowo juga menyalami Jokowi. (baca: Kala Prabowo Pilih Dukung Jokowi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.