Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemred Tabloid "Obor Rakyat" Tidak Menyesal

Kompas.com - 14/06/2014, 17:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiono mengaku tak menyesal telah menerbitkan tabloid yang kini diprotes kubu Jokowi-Jusuf Kalla itu. Dia bahkan menilai Jokowi seharusnya berterima kasih kepadanya karena sudah mengangkat nama Jokowi.

"Ini berarti saya bantu Pak Jokowi. Pak Jokowi harusnya berterima kasih kepada saya karena undecided voter akan malah bersimpati," ujar Setyardi seusai acara diskusi di Jakarta, Sabtu (14/6/2014).

Setyardi mengaku hanya berusaha kritis terhadap sikap Jokowi yang maju dalam pemilu presiden. Padahal, menurut dia, Jokowi belum menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Atas dasar itulah, Setyardi mengaku tak menyesal telah menerbitkan tabloid Obor Rakyat.

"Untuk apa saya menyesal pada suatu hal yang saya yakini benar. Saya itu selalu berdoa kepada Allah SWT, mohon diberikan petunjuk bahwa yang benar dan benar, yang salah itu salah," kata pria yang juga bekerja sebagai asisten staf khusus kepresidenan Velix Wanggai.

Sebelumnya diberitakan, sebuah tabloid atas nama Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tabloid ini berisi hujatan Jokowi-JK, tanpa menyebut narasumber dan penulis berita. Berita utama dalam tabloid edisi kedua itu mengangkat topik "1001 Topeng Pencitraan". Di dalamnya masih berisi hujatan terhadap Jokowi.

Sementara itu, pada edisi pertama, tabloid Obor Rakyat mengangkat judul besar "Capres Boneka" dengan gambar Jokowi yang mencium tangan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Di bagian depannya terdapat subjudul bertuliskan "184 caleg non-Muslim PDI-P untuk kursi DPR" dan "Ibu-ibu, blom jadi presiden udah bohongin rakyat".

Di bagian dalam tabloid edisi pertama itu terdapat beberapa artikel seperti "Capres Boneka Suka Ingkar Janji", "Disandera Cukong dan Misionaris", "Dari Solo sampai Jakarta De-Islamisasi Ala Jokowi", "Jokowi Anak Tionghoa", "Cukong-cukong di Belakang Jokowi", dan "Partai Salib Pengusung Jokowi".

Menurut Setyardi, penyebaran tabloid ini 100.000 eksemplar setiap edisi. Biaya percetakan hingga pendistribusian sebagian besar berasal dari kantong pribadi, dan hanya sebagian kecil dari sumbangan pihak ketiga. Setyardi juga menuturkan bahwa tabloid ini tak hanya disebarkan di pesantren, tetapi juga tempat-tempat umum lainnya di Pulau Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com