JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Zainal Arifin Mochtar dari Universitas Gadjah Mada membantah banyaknya respons negatif saat ia menjadi moderator acara Debat Capres-Cawapres pada Senin (9/6/2014). Menurut dia, proses menjadi moderator tersebut tidaklah mudah karena persiapan yang mepet.
"Banyak juga kok yang responsnya positif. Tergantung persepsi Anda," ujar Zainal saat dihubungi, Selasa (10/6/2014).
Zainal menambahkan, menurut UU Pasal 39 ayat 1 tentang debat capres, debat antara pasangan calon dilaksanakan sebanyak lima kali dan kewenangannya ada pada KPU.
"Pada rapat, debat versi tim ahli itu beda. Lebih panjang," ujar Zainal.
Namun, ketika diperbincangkan dengan KPU dan tim sukses, dirumuskan seperti tanya jawab saja. Terkait pertanyaan, Zainal menyebutkan, ada 16 poin yang diajukan kepada kandidat capres dan cawapres. Menurut dia, hal tersebut tidaklah mudah.
"Mustahil (capres) ditanya 16 (pertanyaan). Kemudian dihubungkan, bagaimana mencari pertanyaan yang merangkum semua. Itu bukan hal yang mudah. Tema besar sekali," ujar Zainal. Selain itu, Zainal juga mengeluhkan proses pemberitahuan dari KPU yang singkat.
Ia mengatakan baru dihubungi pada Rabu (4/6/2014). Ia dan KPU bertemu pada Kamis (5/6/2014). Baru kemudian pada Jumat (6/6/2014), Zainal bertemu dengan pihak TV.
"Waktu mepet dengan banyak masukan. Jangan membayangkan ini sesuatu yang mudah," tutup Zainal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.