Tak hanya itu, hal serupa juga terjadi pada sebuah baliho berukuran 4x6 meter yang bergambar wajah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di depan markas pendukung PDI-P Satgas Nasional Cakra Buana, di Cideng, Jakarta Pusat.
"Pertanyaannya posko itu dibakar atau terbakar? Ya yang namanya politik intimidasi itu sebaiknya kita tinggalkan," kata Jokowi, di sebuah rumah makan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (26/5/2014).
Ia menekankan, budaya politik intimidasi seperti itu sebaiknya dihindari. Saat ini, menurut dia, para pelaku politik sebaiknya bersaing secara sehat untuk mendapatkan sesuatu yakni dengan adu gagasan dan ide. "Kita masuk ke politik adu gagasan, adu menyelesaikan masalah, mencari solusi bagi permasalahan kota, bangsa, dan rakyat. Saya kira yang penting di situ," kata Jokowi.
Kemudian, apakah Jokowi akan melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian? Jokowi menjawabnya singkat, "Itu politik menakut-nakuti. Semuanya biar jadi urusan polisi."
Pada kesempatan berbeda, Ketua Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Reinhard Parapat mengatakan, poskonya terbakar pada pukul 02.00 dini hari tadi. Reinhard bersyukur tidak ada anak buahnya yang menjadi korban. Reinhard telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.