JAKARTA, KOMPAS.com -- Partai Golkar secara resmi memperluas wewenang Aburizal Bakrie dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014. Keputusan itu merupakan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Golkar yang diambil secara aklamasi di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (18/5/2014).
Aburizal mengatakan, ada tiga keputusan yang diperoleh dari Rapimnas VI Partai Golkar. Keputusan pertama adalah tetap menetapkan Aburizal sebagai calon presiden atau calon wakil presiden dari Partai Golkar. Keputusan kedua adalah memberikan wewenang dan mandat kepada Aburizal untuk mengambil kebijakan politik dalam menentukan arah koalisi Partai Golkar.
Keputusan ketiga, kata Aburizal, semua keputusan rapimnas sebelumnya yang terkait dengan Pemilu Presiden 2014 dinyatakan tidak berlaku. Selanjutnya, Golkar akan merujuk pada keputusan Rapimnas VI yang mulai ditetapkan di Jakarta pada 18 Mei 2014.
"Saya bersyukur semuanya diputuskan secara musyawarah mufakat dan tanpa voting," kata pria yang kerap disapa Ical tersebut.
Dengan hasil Rapimnas VI ini, maka wewenang Ical menjadi lebih luas. Karena berdasarkan Rapimnas III 2012, Ical hanya dimandatkan sebagai capres dan tak memiliki kewenangan memutuskan arah koalisi Partai Golkar.
Ical menegaskan, keputusan yang diambil secara aklamasi ini diperoleh setelah dirinya mendengar pandangan umum dari 33 ketua Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I dan delapan organisasi masyarakat pendiri atau yang didirikan oleh Golkar serta dua organisasi masyarakat sayap Golkar. Keputusan Rapimnas VI Golkar ditandatangani oleh Ical dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham.
Saat ditanya mengenai arah koalisi Golkar, Ical belum dapat memastikannya. Ia menegaskan bahwa Golkar ingin terlibat dalam upaya membangun pemerintahan yang solid dan efektif.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae mengatakan bahwa mayoritas Ketua DPD I Partai Golkar lebih memilih ingin berkoalisi dengan PDI-P. Aspirasi itu disampaikan kepada Ical dalam pertemuan yang digelar pada Sabtu (17/5/2014) malam.
Selain dengan PDI-P, Ical juga sempat berkomunikasi intens dengan Partai Gerindra dan partai lainnya. Namun, karena merasa ada ketidakcocokan, maka kerja sama politik dengan Gerindra belum juga dideklarasikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.