JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham meyakini rapat pimpinan nasional Golkar VI hari ini, Minggu (18/5/2014), akan berakhir dengan musyawarah mufakat. Berkaca dari rapimnas sebelumnya, dia memprediksi, kecil kemungkinan keputusan rapimnas terkait pemilu presiden mendatang akan ditentukan dengan voting.
"Kalau setuju semua untuk apa voting? biasanya ujung-ujungnya pasti diakhiri dengan sepakat, tidak pernah voting," kata Idrus sesaat sebelum pelaksanaan rapimnas di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu.
Idrus membantah saat ini ada perpecahan di kubu internalnya antara memilih bergabung ke poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendukung Joko Widodo atau membuat poros baru dengan Partai Demokrat. Menurutnya, semua opsi akan didiskusikan dalam rapimnas nanti, termasuk opsi berkoalisi dengan poros Partai Gerindra.
"Masih terbuka semua opsi itu, semuanya arahnya akan dibahas," ujarnya.
Ketika ditanya peluang mana yang saat ini paling menguat diantara tiga opsi itu, Idrus enggan mengungkapkannya. Dia mengaku, sebagai steering commite dia tidak berhak untuk membukanya sebelum rapimnas dimulai.
Dalam Rapimnas III Golkar di Sentul tahun 2012, semua peserta Rapimnas secara bulat mendukung Ical sebagai capres Golkar. Ical juga diberi kewenangan untuk menentukan cawapres. Belakangan, pencapresan Ical digoyang di internal Golkar dengan berbagai alasan. Salah satunya, elektabilitas Ical yang masih relatif jauh di bawah Jokowi dan Prabowo.
Selain itu, muncul keinginan tokoh-tokoh senior Golkar untuk maju di Pilpres 2014 sebagai cawapres seperti Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Luhut Panjaitan, Priyo Budi Santoso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.