Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Kami Tak Punya Posisi Tawar untuk Pilih Capres

Kompas.com - 17/05/2014, 19:20 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun memenangi Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan takkan diajukan sebagai bakal calon presiden. Mustahil bagi Demokrat mengusung Dahlan sebagai bakal capres, sekalipun terbentuk poros ketiga yang merupakan hasil koalisi Demokrat dengan Partai Golkar.

"Posisi Partai Demokrat itu hanya 10,19 persen, sehingga dengan itu kami tidak memiliki posisi tawar soal itu untuk memilih capres. Sementara di sisi lain, konvensi ini untuk mencari capres bukan cawapres, nah dengan demikian kami harus tahu diri," kata Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan di Jakarta, Sabtu (17/5/2014).

Dengan demikian, menurut Syarief, Partai Demokrat hanya bisa menawarkan 11 peserta konvensi sebagai calon wakil presiden bagi partai lain yang perolehan suaranya lebih besar yang ingin berkoalisi dengan Demokrat.

Dia juga menyatakan bahwa Demokrat tidak pernah menentukan siapa peserta konvensi yang diusung sebagai cawapres jika kelak terbentuk koalisi poros ketiga. Demokrat, menurutnya, mempersilahkan capres yang ada untuk memilih sendiri peserta konvensi yang dianggapnya cocok sebagai cawapres.

"Dan kalau menentukan cawapres silahkan capresnya, kami hanya mendorong. Misalnya dari 11 itu kader B, kami lihat kader ini bagus ya silahkan," ujar Syarief.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik membantah partainya mengajukan nama Pramono Edhie sebagai pendamping capres Partai Golkar Aburizal Bakrie. Jero mengatakan bahwa partainya tidak pernah menawarkan Pramono. Menurutnya, Golkarlah yang menginginkan Pramono sebagai pendamping Aburizal.

"Kepada peserta konvesi yang 11 orang, kami menawarkan kepada calon mitra koalisi, kami punya 11 hasil konvensi, ada 11 jadi kami tidak dorong harus Pak Pramono Edhie, jangan sampai salah menangkapnya tokoh-tokoh yang hebat-hebat yang 11 itu. Bukan dari kami itu, jangan ada persepsi kami yang menawarkan nama ini silahkan pilih karena semua hebat-hebat-hebat," tuturnya.

Dia pun menegaskan bahwa kemungkinan koalisi Golkar dengan Demokrat belum final. Belum ada titik temu mengenai bakal capres yang akan diajukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Beyo'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Beyo"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com