Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Demokrat Gelar Rapimnas 18 Mei

Kompas.com - 16/05/2014, 18:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak menyampaikan pernyataan tegas terkait arah koalisi partainya, dalam pidato pengumuman hasil Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Jumat (16/5/2014), di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat. SBY mengatakan, Demokrat akan mendengarkan aspirasi kader pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang akan digelar pada 18 Mei 2014, sebelum memutuskan sikap soal koalisi. 

"Anda tidak akan mendapat keputusan sikap Partai Demokrat dalam mimbar kali ini. Hal itu karena Partai Demokrat masih bergerak bekerja dan akan secara gamblang diungkap setelah kami melakukan Rapimnas 18 Mei 2014," kata SBY.

Ia mengatakan, Rapimnas digelar untuk mendengarkan suara internal Partai Demokrat. Demokrat, kata SBY, tak ingin terlalu cepat mengambil keputusan. Menurut SBY, melihat pengalaman tahun 2004 dan 2009, memilih calon presiden tidak mudah dan harus dipertimbangakan dengan cermat.

"Sehingga kalau pun kami ajukan calon itu yang kemungkinannya besar. Oleh karena itulah, Partai Demokrat masih bekerja. Sisa waktu 4 hari ini, Partai Demokrat akan menentukan pilihannya," kata SBY.

Seperti diberitakan sebelumnya, Konvensi Capres Partai Demokrat menghasilkan Dahlan Iskan sebagai pemenangnya. Namun, elektabulitas Dahlan masih jauh di bawah bakal capres dari partai lain seperti Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie. SBY mengisyaratkan tak akan menggunakan hasil konvensi ini dan memaksakannya maju sebagai calon presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com