Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indikator Politik: Pendukung Jokowi dan Prabowo Sama-sama Loyal

Kompas.com - 14/05/2014, 07:06 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 –- Menjelang pemilihan umum legislatif pada 9 Juli 2014, calon presiden mulai menguat ke kedua kubu antara Joko Widodo alias Jokowi atau Prabowo Subianto. 

Sampai Rabu (14/5/2014) pagi, Jokowi didukung PDI-P, Nasdem, PKB, dan Golkar. Sementara itu, Prabowo didukung Gerindra, PPP, PKS, dan PAN.

Namun, seperti apakah peta dukungan untuk kedua calon terkuat itu di masyarakat?

Gambaran dukungan kepada kedua capres terlihat dari hasil survei Indikator Politik yang dirilis pada Selasa kemarin.

Survei untuk mengukur kedekatan pendukung dengan capres dilakukan pada 20-24 April lalu, terhadap 1.220 responden. Diketahui 85 persen responden mengaku tidak berafiliasi dengan partai tertentu, sedangkan hanya 14,9 persen yang mengaku berafiliasi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi dalam pemaparannya di kantor Indikator Politik, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014), mengatakan, responden yang mengaku berafiliasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mencapai 25,9 persen.

Sementara itu, Partai Golkar 21,8 persen, Partai Gerindra 13,4 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 12,3 persen, Partai Demokrat 5,8 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 5,4 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), 3,3 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), 3,1 persen, Partai NasDem 2,1 persen, dan Hanura 1,7 persen.

Dalam survei tersebut diuji juga soal elektabilitas tiga calon presiden (capres) yang paling berpotensi, yakni Joko Widodo (Jokowi) dari PDI-P, capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan capres Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical).

Diketahui dari responden yang berafiliasi dengan PDI-P, 83 persennya mendukung Jokowi, sedangkan 12 persen mendukung Prabowo, tidak satu responden pun mendukung Ical, dan 5 persen mengaku tidak tahu. Untuk responden yang berafiliasi dengan Partai Golkar, 34 persen di antaranya memilih Jokowi, 14 persen memilih Prabowo, 49 persen memilih Ical, dan 3 persen mengaku tidak tahu.

Adapun responden yang berafiliasi dengan Partai Gerindra sebanyak 71 persen mendukung Prabowo, hanya 12 persen yang mendukung Jokowi, 4 persen mendukung Ical, dan 14 persen mengaku tidak tahu.

"Di antara yang mempunyai Party ID, pemilih yang dekat kepada PDI Perjuangan sudah cukup solid memilih Jokowi, begitu pula Gerindra yang solid memilih Prabowo," katanya.

Dari survei itu diketahui party ID Partai Golkar tidak sekuat party ID PDI-P dan Partai Gerindra, yang mendukung calon presiden yang diusung partai.

Untuk responden yang mengaku tidak berafiliasi dengan partai tertentu, 45 persennya mendukung Jokowi, 29 persen mendukung Prabowo, 18 persen mendukung Ical, dan 8 persen mengaku tidak tahu.(Nurmulia Rekso Purnomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

Nasional
Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com