Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ormas Pendiri Golkar Bergolak Minta Ical Mundur sebagai Capres

Kompas.com - 02/05/2014, 14:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sejumlah organisasi massa pendiri Partai Golkar mulai menunjukkan pertentangan terbuka terkait rencana Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical maju sebagai calon presiden. Tiga ormas pendiri yang terdiri dari MKGR, Kosgoro, dan Soksi dikabarkan menggalang dukungan untuk mengevaluasi pencalonan Ical.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MKGR Zainal Bintang menuturkan, sejak awal pencalonan Ical memang sudah mengundang pro dan kontra. Pasalnya, elektabilitas Ical tak pernah memuaskan.

"Bahkan sampai selesai Pileg 9 April 2014 tidak pernah melebihi satu digit. Jauh di bawah Prabowo Subianto apalagi dibandingkan dengan Jokowi," ujar Zainal dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (2/5/2014).

Selain itu, Zainal menyinggung perolehan suara Golkar pada hasil pemilihan legislatif lalu yang hanya 14,5 persen (versi hitung cepat), atau meleset jauh dari target yang ditetapkan Ical, yakni 30 persen. Hasil itu membuat tuntutan mayoritas kader Golkar semakin kencang.

"Mereka meminta Ical mengundurkan diri sebagai capres pada Rapimnas awal Mei yang akan datang. Selanjutnya, Rapimnas diminta menggodok cawapres untuk Jokowi atau Prabowo," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, saat ini Soksi, MKGR, dan Kosgoro 57 sedang melakukan konsolidasi untuk menyatukan visi mereka, yaitu mendesak Rapimnas supaya meminta Ical mengundurkan diri dan sekaligus menggodok tokoh-tokoh yang akan diajukan sebagai cawapres.

Hari ini pun ada agenda tiga pernyataan pers yang dilakukan tokoh senior Soksi, Prof Suhardiman, di kediamannya di Fatmawati, Jakarta Selatan, Ketua Umum Soksi Ade Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan, dan pernyataan pers oleh organisasi sayap Golkar AMPI.

Suhardiman berdasarkan agenda yang diterima wartawan akan menerima kedatangan Ketua Umum MKGR Priyo Budi Santoso. Sementara itu, Soksi tampak terbelah lantaran agenda jumpa pers oleh Ade Komarudin akan menyatakan dukungannya terhadap Ical.

Terkait pertemuan Suhardiman dan Priyo, Zainal membenarkan. Dia mengaku juga turut diundang dalam pertemuan yang akan berlangsung siang ini. "Saya juga turut diundang ke sana," ucapnya.

Selama ini, pencalonan Ical terus digoyang oleh internal partainya. Penyebabnya, elektabilitas Ical yang tak juga bisa menyaingi Prabowo atau Jokowi. Penolakan semakin kencang saat para tokoh senior Golkar, Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, dan Luhut Panjaitan menyatakan siap menjadi calon wakil presiden. Luhut bahkan menyatakan dukungannya kepada bakal capres PDI-P, Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com