Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengesahan Suara Luar Negeri Terganjal Dokumen Lima Negara

Kompas.com - 29/04/2014, 18:58 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan U mum (KPU) belum mengesahkan perolehan suara dari luar negeri karena masih menunggu dokumen asli rekapitulasi suara di lima penyelenggara pemilihan luar negeri (PPLN). Hal itu dikatakan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014).

"Dari 10 bukti fisik, kami masih nunggu lima bukti fisik atau dokumennya dari lima negara lagi," ujar Hadar.

Kelima PPLN itu adalah Suva (Fiji), Tawau (Tawau), Havana (Spanyol), Los Angeles (Amerika Serikat), dan Vatican. Ia mengatakan, persoalan lima bukti fisik tersebut karena proses pengiriman yang terhambat.

Pada proses rekapitulasi suara luar negeri dari 130 PPLN, suara dari 10 PPLN didapat dari versi kawat atau faksimili. Namun, bukti fisik atas suara dari lima PPLN lain sudah diterima KPU. Lima PPLN itu adalah Brussel (Belgia), Helsinki (Finlandia), Bogota (Kuba), Sanaa (Yaman), dan Moskow (Rusia).

Hasil rekapitulasi akhir dari pemilih luar negeri, kata Hadar, akan dibacakan setelah bukti fisik diterima KPU. Adapun perolehan suara luar negeri sementara secara berurutan adalah Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDI-P) mendapatkan 112.131 suara; Partai Golkar 74.527 suara; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 61.709 suara; Partai Demokrat 43.593 suara; Partai Gerindra 32.698 suara; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 27.379 suara; Partai Nasdem 20.751 suara; Partai HaNura 16.002 suara; Partai Amanat Nasional (PAN) 12.275 suara; Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 11.956  suara; Partai Bulan Bintang (PBB) 3.584 suara; dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 2.594 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com