JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Vishnu Juwono, mengatakan, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) lebih memungkinkan berkoalisi dengan partai-partai berbasis massa Islam. Ia menilai bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memiliki hubungan historis yang kuat dengan tokoh-tokoh partai Islam itu.
"Hal ini dikarenakan Prabowo di masa Orde Baru dikenal sebagai salah satu faksi Islam saat meniti kariernya di TNI," kata Vishnu saat seminar bertajuk Presiden Dambaan Rakyat di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Ia mengatakan, Partai Golongan Karya (Golkar) juga sebenarnya berpeluang berkoalisi dengan partai Islam karena hubungan dekat partai tersebut pada masa lalu. Meski demikian, Golkar akan mengalami kesulitan karena elektabilitas bakal capres, Aburizal Bakrie, masih kalah populer dibandingkan Jokowi dan Prabowo.
Terkait wacana poros baru yang digalang Partai Demokrat, Vishnu menilai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dapat mengubah peta koalisi partai politik di luar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kendati demikian, dia berpendapat bahwa Partai Demokrat akan kesulitan menarik minat partai-partai menengah yang didominasi partai-partai Islam.
"Calon presiden yang berkompetisi dalam proses Konvensi Partai Demokrat tidak ada yang memiliki elektabilitas setinggi Jokowi dan Prabowo, bahkan lebih rendah dari Aburizal Bakrie," ucapnya.
Saat ini Gerindra masih menjalin komunikasi dengan partai lain untuk menjajaki kemungkinan koalisi. Prabowo disebutkan telah mengirim surat kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menjalin kerja sama politik jelang Pemilu Presiden 2014. Namun, kedua partai masih belum menemukan kata sepakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.