"Kita fleksibel saja, melihat bagaimana kesepakatan koalisi nanti. Yang jelas capres pemira siap menjadi cawapres," kata Taufik di sela-sela rapat Majelis Syuro di DPP PKS, Jakarta, Minggu (27/4/2014) siang.
Taufik menyadari perolehan suara partainya dalam pemilu legislatif 9 April lalu tidak terlalu signifikan untuk mengusung capres. Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga, PKS mendapatkan suara sekita 6-7 persen, jauh dari ambang batas pencalonan presiden oleh partai politik, yakni 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.
Ketika ditanya apakah capres pemira juga siap jika tidak mendapat kuris cawapres dalam koalisi nanti, Taufik tak menjawabnya dengan tegas. "Kita lihat nanti lah, sekarang kan masih proses, kita masih mencari rekan koalisi terbaik kita," ujarnya.
Menurut Taufik, setelah pemilu legislatif dilangsungkan, partainya melakukan komunikasi politik yang cukup intensif dengan berbagai parpol, diantaranya Gerindra, Golkar dan Hanura. Namun Taufik mengaku partainya memang melakukan pendekatan itu secara tertutup.
"Kita mencoba melakukan komunikasi politik selama pencobloisan sampai 27 April ini tanpa diliput media. Itu keputusan kita. Karena semua masih penjajakan untuk dilaporkan ke Majelis Syuro. Karena kita beda dengan partai lain. Kalau yang lain mungkin bisa menetapkan koalsi dengan Ketua Umum, tapi kita harus disepakati majelis Syuro," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.