Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Akan Putuskan Nasib Duet Wiranto-HT

Kompas.com - 12/04/2014, 13:00 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Partai Hanura dalam waktu dekat akan memutuskan kelanjutan duet Wiranto-Hary Tanoesoedibjo dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014. Partai yang diperkirakan menempati posisi ketiga terakhir dalam sejumlah hitung cepat berbagai lembaga itu membuka pilihan untuk mengusung salah satu dari dua tokoh tersebut sebagai calon wakil presiden, berkoalisi dengan partai lain.

"Bagaimana pasangan Win-HT sekarang, dalam waktu 1-2 minggu ke depan akan ada komunikasi politik, apakah mempertahankan atau memecah. Kalau memecah, siapa yang harus didorong," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Saleh Husin dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (12/4/2014).

Saleh mengungkapkan, saat ini Hanura juga tengah membuka komunikasi dengan berbagai partai yang ada. Dari hasil komunikasi itu, lanjut Saleh, baru akan diketahui formula yang tepat untuk dipilih Hanura dalam mempersiapkan pemilihan presiden mendatang.

"Yang pasti, kami ingin berkoalisi bukan hanya bagi kekuasaan, tapi benar-benar koalisi untuk membuat pemerintahan ke depan yang kuat," kata anggota Komisi V DPR itu.

Lebih lanjut, Saleh menuturkan, meski peringkat Hanura tidak menggembirakan, tetapi dalam hal perolehan suara tetap meningkat. Pada Pemilu 2009, Saleh mengatakan, suara partainya hanya 3,7 persen. Pada hasil hitung cepat pemilu kali ini, suara Hanura meningkat menjadi 5,4 persen.

Kendati demikian, Saleh mengaku lonjakan suara partainya tak seperti yang diharapkan. Saat Hary Tanoe bergabung ke Hanura, Saleh mengutarakan, harapan suara Hanura melonjak tajam sangat tinggi. Apalagi, serangan udara gencar dilakukan partai ini melalui jejaring media milik Hary Tanoe.

"Tapi ternyata serangan udara tidak terlalu berdampak, padahal kami cukup intensif. Makanya, ini akan dievaluasi, apa karena serangan daratnya tidak bekerja atau bagaimana," imbuh Saleh.

Di dalam hasil hitung cepat Litbang Kompas, Partai Hanura berada di posisi ke-10 dengan 5,1 persen suara. Hanura hanya berada di atas Partai Bulan Bintang serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Hanura bahkan kalah oleh partai baru, Partai Nasdem, yang mendapatkan 6,7 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL ke Anak Buah di Kementan: Yang Tidak Sejalan Silakan Mundur

SYL ke Anak Buah di Kementan: Yang Tidak Sejalan Silakan Mundur

Nasional
Anggota DPR Usul 'Money Politics' Dilegalkan, KPK: Pejabat Nanti Cari 'Balik Modal'

Anggota DPR Usul "Money Politics" Dilegalkan, KPK: Pejabat Nanti Cari "Balik Modal"

Nasional
Profil Grace Natalie, Politikus PSI yang Jadi Stafsus Jokowi

Profil Grace Natalie, Politikus PSI yang Jadi Stafsus Jokowi

Nasional
Perkuat Komitmen NZE, PHE Teken Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Perkuat Komitmen NZE, PHE Teken Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Nasional
Pimpinan Komisi II DPR Kecewa Sirekap KPU Cuma Bikin Bingung Rakyat

Pimpinan Komisi II DPR Kecewa Sirekap KPU Cuma Bikin Bingung Rakyat

Nasional
Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI Jakarta Atau Jabar? Ini Jawaban Ketum Golkar

Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI Jakarta Atau Jabar? Ini Jawaban Ketum Golkar

Nasional
Sandra Dewi Terus Menunduk Sembari Jalan Masuk ke Mobil Usai Diperiksa Kejagung

Sandra Dewi Terus Menunduk Sembari Jalan Masuk ke Mobil Usai Diperiksa Kejagung

Nasional
Soal Duet Dico-Raffi di Pilkada Jateng, Airlangga: Kalau Survei Bagus, Bakalan Terus

Soal Duet Dico-Raffi di Pilkada Jateng, Airlangga: Kalau Survei Bagus, Bakalan Terus

Nasional
Kasus Gubernur Abdul Gani, KPK Geledah Kantor Dinas ESDM dan PTSP Maluku Utara

Kasus Gubernur Abdul Gani, KPK Geledah Kantor Dinas ESDM dan PTSP Maluku Utara

Nasional
Jadi Pembicara di Forum Ekonomi Qatar, Prabowo Bahas Pembangunan Negara dan Puji Jokowi

Jadi Pembicara di Forum Ekonomi Qatar, Prabowo Bahas Pembangunan Negara dan Puji Jokowi

Nasional
Demokrat: UU Kementerian Negara Belum Revisi Sejak 2008, Padahal Politik Dinamis

Demokrat: UU Kementerian Negara Belum Revisi Sejak 2008, Padahal Politik Dinamis

Nasional
Menyusul Penerapan KRIS, BPJS Tegaskan Belum Ada Penghapusan Kelas dan Iuran Masih Sama

Menyusul Penerapan KRIS, BPJS Tegaskan Belum Ada Penghapusan Kelas dan Iuran Masih Sama

Nasional
Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026

Nasional
KPK Benarkan JK Bakal Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut PT Pertamina

KPK Benarkan JK Bakal Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut PT Pertamina

Nasional
Buntut Kecelakaan di Subang, Kemenhub dan Polri Cek Massal Kelayakan Bus Pariwisata di 6 Provinsi

Buntut Kecelakaan di Subang, Kemenhub dan Polri Cek Massal Kelayakan Bus Pariwisata di 6 Provinsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com