Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Serangan Politik, Jokowi Disarankan Mundur dari DKI 1

Kompas.com - 11/04/2014, 14:24 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, menyarankan agar bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi), segera mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hal itu diyakini Emrus mampu melindungi Jokowi dari serangan politik yang menagih janji menyelesaikan masa jabatan sebagai gubernur.

Emrus menjelaskan, sebelum mundur, Jokowi harus melakukan penelitian mengenai jumlah dukungan dari masyarakat DKI yang merelakan dirinya maju di arena pemilu presiden. Jika hasil penelitian itu menyatakan mayoritas masyarakat Jakarta rela ditinggalkan, maka tak ada alasan bagi Jokowi untuk tidak maju sebagai calon presiden.

"Sebaiknya penelitian itu segera dilakukan oleh tim independen, dan Jokowi harus segera mundur jika memang masyarakat Jakarta rela melepaskannya," kata Emrus saat dihubungi, Jumat (11/4/2014).

Selanjutnya, Emrus menyarankan agar PDI-P berani menyatakan tak akan mengintervensi Jokowi jika nanti terpilih menjadi presiden. Jaminan dari PDI-P ini dianggapnya akan mampu memperbaiki citra Jokowi yang dianggap sebagian kalangan hanya menjadi boneka petinggi partainya.

Selain itu, Emrus juga mengingatkan agar PDI-P memberi keleluasaan kepada Jokowi dalam membentuk tim sukses. Langkah ini sebagai penegas bahwa Jokowi mampu tampil sebagai figur yang lepas dari bayang-bayang partainya.

"Jaminan ini yang harus diberikan PDI-P agar Jokowi bebas dari anggapan capres boneka. PDI-P harus berani mewakafkan Jokowi untuk kepentingan bangsa," pungkasnya.

Sebelumnya, desakan Jokowi untuk mundur dari Gubernur DKI Jakarta kembali dilontarkan oleh Fraksi Gerindra DPRD DKI. Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi menyindir Jokowi dengan istilah 3T. Ketiganya adalah takut kalah dalam pemilihan presiden, takut kehilangan jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta, dan takut mandatnya sebagai calon presiden dari PDI-P dicabut oleh ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Nasional
Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com