Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem dan PKB Mungkin Merapat ke PDI-P

Kompas.com - 10/04/2014, 08:04 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang, menilai, PDI-Perjuangan mustahil mengusung calon presidennya seorang diri dengan perolehan suara menurut hasil hitung cepat yang tidak menembus 20 persen. PDI-P, katanya, akan mengajak partai lain untuk berkoalisi.

"Mungkin juga mereka membutuhkan mitra yang lain untuk memperkuat diri di parlemen. Lain halnya kalau Jokowi effect bisa mencapai 30 persen lebih, mereka akan pede (percaya diri) betul," kata Sebastian ditemui di studio Kompas TV, Rabu (9/4/2014) malam.

Berdasarkan hasil sementara perhitungan cepat Kompas, PDI-P unggul dengan perolehan suara 19,52 persen. Posisi kedua dan ketiga ditempati Partai Golkar (15,22 persen) dan Partai Gerindra (11,58 persen).

Menurut Sebastian, partai yang paling mungkin bergabung dengan PDI-P adalah Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hasil hitung cepat Kompas memperlihatkan perolehan suara Nasdem 6,78 persen, sedangkan PKB berada di posisi keempat dengan perolehan suara 9,61 persen.

Dengan perolehan suara yang cukup besar, menurut Sebastian, PKB kemungkinan akan mengajukan calon wakil presiden yang diusungnya. "Di situ negosiasinya, kalau tidak ketemu, mungkin saja PKB beralih ke yang lain, tapi sangat tergantung Muhaimin. Kalau target masuk lagi ke kabinet, ya dia terima," sambung Sebastian.

Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu bisa saja mengajukan capres yang selama ini sudah mereka dengungkan sebagai cawapres PDI-P. Tiga nama capres yang digadang-gadang PKB adalah Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla.

"Mungkin saja yang dia tawarkan ketiganya, tapi kalau PDI-P tidak terima, pasti ada kompensasi lain misalnya Muhaimin anggota kabinet," ucap Sebastian.

Mengenai Nasdem, Sebastian menilai partai yang dipimpin Surya Paloh itu tidak akan banyak meminta kompensasi jika berkoalisi dengan PDI-P. Sebagai partai baru, katanya, Nasdem kemungkinan hanya ingin menunjukkan warna yang berbeda di parlemen.

Sebastian juga menilai, kemungkinan ada tiga kubu koalisi yang terbentuk jika melihat hasil perolehan suara Pemilihan Legislatif 2014 berdasarkan hitung cepat ini. Ketiga kubu tersebut adalah koalisi PDI-P, koalisi Golkar, dan koalisi Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com