Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Islam Masih Berpeluang dalam Pemilu 2014

Kompas.com - 07/04/2014, 19:17 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai-partai politik Islam dinilai masih berpeluang mendongkrak perolehan suaranya dalam pemilu legislatif 9 April 2014. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Gun Gun Haryanto mengatakan, saat ini parpol-parpol Islam belum memanfaatkan hal tersebut.

"Pertama, adanya turbulensi di tubuh-tubuh besar seperti Partai Demokrat menjadi momentum bagi partai-partai Islam untuk mengembalikan konstituennya," kata Gun Gun, dalam diskusi publik "Capres dan Cawapres Pilihan Santri", di Jakarta, Senin (7/4/2014).

Kekacauan itu, kata dia, seharusnya bisa dimanfaatkan parpol-parpol Islam. Pemberitaan tentang permasalahan hukum, dalam hal ini korupsi, yang menyangkut parpol Islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak begitu masif.

"Dan ini menjadi peluang bagi partai-partai Islam untuk melakukan rebranding terhadap dirinya," katanya.

Selain itu, Gun Gun menambahkan, parpol-parpol Islam juga relatif tidak mengalami konflik internal yang menyita perhatian publik. Pemberitaan soal konflik, lanjutnya, bisa berpengaruh negatif terhadap citra parpol yang diresonansi melalui media massa.

Meski demikian, menurutnya, parpol-parpol Islam mengalami masalah yang dialami parpol lainnya. Ia menilai, para pemilih parpol Islam tidak memiliki kedekatan (partyID) dengan parpol Islam.

"Ada gejala disonansi kognitif yang merasa cair. Pemilih merasa apa yang dibayangkan partai itu berbeda dengan kenyataan yang ada dirinya," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Laboratorium Ilmu Politik dan Rekayasa Kebijakan FISIP Universitas Brawijaya Malang Faza Dhora Nailufar mengatakan, ketertarikan para pemilih terhadap parpol-parpol Islam rendah. Ia juga menyarankan parpol-parpol Islam untuk memperluas segmen pemilihnya, terutama pemilih muda. Berdasarkan berbagai survei yang dilakukan Universitas Brawijaya, kata Faza, pemilih parpol-parol Islam, seperti PKB dan PPP lebih banyak didominasi oleh kelompok tua.

"Jadi jngan sampai partai Islam dikubur oleh umat Islam, terutama para pemudanya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com