Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru Andalan Nasdem

Kompas.com - 02/04/2014, 11:30 WIB


KOMPAS.com - MESKI sudah lolos dari seleksi peserta Pemilu 2014, jalan Partai Nasdem untuk berdiri di atas panggung politik nasional masih panjang. Partai yang dideklarasikan pada 1 Februari 2011 itu harus bersaing dengan sembilan parpol lain yang sudah merasakan nikmatnya kursi di DPR.

Melihat komposisi daftar calon anggota legislatif untuk Pemilu Legislatif 2014, mayoritas caleg untuk DPR dari Partai Nasdem didominasi wajah baru berusia muda dan tokoh dari beragam bidang. Dari 559 caleg Partai Nasdem, setidaknya 64 persen di antaranya adalah politisi baru. Jumlah itu hasil penyeleksian atas 3.859 orang yang mendaftar sebagai caleg.

Dari sisi usia, sekurangnya 60 persen caleg Nasdem berusia di bawah 50 tahun. Sementara dari sisi pendidikan, 33 persen caleg partai itu lulusan pascasarjana. Gabungan kekuatan caleg muda dan berpendidikan ini diharapkan menjadi daya tarik untuk meraih dukungan masyarakat.

Adapun proporsi caleg perempuan Nasdem mencapai 40 persen (223 orang) dan 13 persen di antaranya menempati nomor urut satu. Sebanyak 63 persen caleg Nasdem juga berdomisili di dalam dapil. Hal ini mengindikasikan Nasdem ingin menyerap aspirasi rakyat secara dekat.

Partai Nasdem juga memasang caleg dengan beragam latar belakang. Dari keluarga habib ada Salim Shihab. Diennaryati Tjokrosuprihatono, cucu pahlawan nasional Muhammad Husni Thamrin, dan aktivis Tionghoa Ulung Risma juga terdaftar sebagai caleg partai itu.

Partai Nasdem juga diperkuat sosok berpengalaman mantan kader partai lain, seperti Effendy Choirie (mantan politikus PKB), Akbar Faizal (mantan politikus Hanura), dan Malkan Amin (mantan politikus Golkar). Dari kalangan mantan birokrat, ada mantan Sekretaris Jenderal DPD Siti Nurbaya dan mantan Sekjen DPR Nining Indra Saleh.

Beberapa mantan jurnalis dan pesohor turut meramaikan bursa caleg Nasdem. Sebut saja Desi Fitriani, Virgie Baker, dan Joice Triatman yang pernah menjadi jurnalis televisi. Adapun artis yang menjadi caleg dari Partai Nasdem di antaranya Melinda Susilarini (Mel Shandy), Melly Manuhutu, Jane Shalimar, dan Donny Damara.

Sementara dari kalangan olahragawan di antaranya mantan pebulu tangkis Ricky Subagja yang bertarung di dapil Bandung Raya dan mantan pelatih PSSI Nil Maizar di dapil Sumatera Barat II. Ada juga putra dari Rachmawati Soekarnoputri, Mahardika Suprapto yang bertarung di dapil Jawa Timur VI.

Strategi pemenangan

Dengan mengusung semangat perubahan, eksistensi Partai Nasdem sebagai partai baru bisa membangkitkan harapan masyarakat. Kader-kadernya yang relatif belum terjamah kasus korupsi bisa memudahkan Nasdem meningkatkan popularitas dan elektabilitas. Geliat partai itu juga menyita perhatian publik karena kekuatan infrastruktur partai yang diklaimnya sudah mencapai 100 persen cabang di tingkat kecamatan. Penetrasi media yang kuat membantu Nasdem memperkenalkan diri. Dengan keyakinan tersebut, Nasdem menargetkan minimal mendapat 77 kursi DPR.

Menurut Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Nasdem termasuk partai nasional yang dominan di Aceh. Adapun untuk daerah lain, seperti Nusa Tenggara Timur, Nasdem diyakini bisa merebut lebih dari tiga kursi DPR (Kompas, 13/3).

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, elektabilitas Nasdem terus meningkat. Survei tahun 2012 menunjukkan elektabilitas Nasdem masih di bawah 4 persen. Namun, survei Desember 2013, angkanya menjadi 6,9 persen.

Akan tetapi, konstituen Partai Nasdem cenderung beririsan dengan partai nasionalis lain. Oleh karena itu, Nasdem tetap masih harus berjuang keras untuk mendapatkan suara yang signifikan. (ANTONIUS PURWANTO/LITBANG KOMPAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com