"Paling ideal Jusuf Kalla dan Wiranto," kata Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Phillips J Vermonte, di Jakarta, Senin (31/3/2014).
Dari hasil survei tersebut, lanjut Phillips, Kalla mendapat dukungan sebesar 15,2 persen, dan Wiranto 15,1 persen. Di bawah dua nama itu ada nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan dukungan 11,3 persen. Sementara itu, nama tokoh lainnya seperti Hatta Rajasa dan Mahfud MD hanya mendapat dukungan di bawah 10 persen. Mengenai karakteristik yang harus dimiliki bakal calon pendamping Jokowi, survei CSIS mencatat bahwa publik menginginkan seorang figur yang merakyat. Selanjutnya, calon pendamping Jokowi juga harus bersih dari korupsi, tegas, berpengalaman, dan mampu mengelola birokrasi.
"Pastinya harus mampu mengisi kekosongan yang tak bisa diisi oleh Jokowi," kata peneliti senior CSIS, J Kristiadi.
Survei CSIS ini melibatkan 1.200 responden yang dilakukan di 33 provinsi sejak 7-17 Maret 2014. Margin of error survei ini sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan proporsi jenis kelamin fifty-fifty.
Dalam perhitungan untuk tingkat nasional, masing-masing provinsi dialokasikan responden sesuai proporsi populasi dari data Badan Pusat Statistik. Mengenai sumber dana, CSIS mengakui bahwa survei ini dilakukan dengan sokongan dana dari eksternal non partai politik ditambah anggaran penelitian dari internal. Tetapi mengenai besarannya tidak disebutkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.