Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jenderal Ini Masuk Bursa Cawapres Jokowi

Kompas.com - 26/03/2014, 22:13 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Maruarar Sirait mengatakan, sejumlah nama masuk dalam daftar calon wakil presiden yang akan mendampingi bakal calon presiden PDI-P, Joko Widodo atau Jokowi. Dari beberapa nama tersebut, ada tiga jenderal yang masuk daftar.

"Ada tiga nama, Ryamizard, Moeldoko, dan Luhut Panjaitan," kata Maruarar, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Darat di era Presiden Megawati Soekarnoputri. Sementara itu, Jenderal TNI Moeldoko saat ini masih menjabat sebagai panglima TNI. Adapun Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan adalah mantan Kodiklat TNI AD yang kini duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar.

Selain tokoh dari dunia militer, Maruarar mengatakan, ada pula tokoh dari kalangan penegak hukum. Mereka adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Nama lainnya adalah mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Menurut Maruarar, Kalla adalah sosok yang berpengalaman di berbagai bidang, seperti bisnis, politik, birokrasi, hingga sosial.

"Dari nama-nama itu, artinya Indonesia tidak kehilangan orang-orang hebat," kata dia.

Maruarar berharap masyarakat bisa ikut terlibat dalam menentukan cawapres bagi Jokowi. Partisipasi publik tersebut, kata dia, penting agar posisi cawapres tidak hanya menjadi hak-hak orang tertentu.

"Biarkan ini menjadi proses dialektika yang mendalam. Jangan sampai ini menjadi ruang gelap yang tersembunyi di mana publik tidak terlibat. Dan Mbak Mega punya koneksitas dengan publik, dengan banyak tokoh," kata Maruarar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com