Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2014, 19:42 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar tak akan mengusut beredarnya video Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bersama dengan Marcella dan Olivia Zalianty ke Maladewa.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Musfihin Dahlan DPP Partai Golkar tidak mengurusi masalah pribadi semacam itu.

"Itu masalah pribadi Ical," kata Musfihin di Jakarta, Minggu (23/3/2014).

Dia mengatakan, masalah video perjalanan Aburizal ini hanya sekadar gosip yang tidak berpengaruh terhadap internal partainya. Golkar, kata dia, lebih rasional dalam memandang beredarnya video tersebut.

"Masalah ini tidak akan dilembagakan. Golkar lebih rasional melihatnya, pertaruhan di Golkar itu lebih tentang ide, bukan gosip," tuturnya.

Selain itu, menurut Musfihin, perjalanan Aburizal ke Maladewa yang terekam dalam video tersebut merupakan agenda pribadi, bukan agenda partai.

Mengenai pencalonan Aburizal sebagai presiden yang diusung Golkar, Musfihin mengatakan ada kemungkinan partainya mengevaluasi pencapresan Aburizal tersebut.

Hal itu, menurutnya, akan diputuskan setelah hasil pemilihan umum legislatif yang berlangsung April nanti.

Sejauh ini, diakui Musfihin, sudah ada dari internal Golkar yang menyuarakan agar pencapresan Aburizal dievaluasi.

"Sudah ada yang menyuarakan untuk dievaluasi, tetapi ini kan pemilik suaranya kan ada di DPD, mereka bukan diam saja tetapi punya pendapat," ucapnya.

Peneliti Centre for Strategic and International Studies J Kristiadi menilai kasus video perjalanan ini tak kan mempengaruhi elektabilits Aburizal jika dia dapat menanggapinya secara baik. Sejauh. Menurut Kristiadi, reaksi Aburizal atas beredarnya video tersebut sudah tepat.

"Dia menanggapi dengan kalem, pintar. Dia bisa menjelaskan ke internalnya saja, kalem dia," ujarnya.

Heboh video Aburizal bersama dua artis Marcella dan Olivia Zalianti serta Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin berawal dari posting akun DPNews di YouTube pada Kamis (20/3/2014). Saat dikonfirmasi, Ical mengakui mengajak mereka berdua ke Maladewa untuk menunjukkan keberhasilan di sana.

Dalam jumpa pers pada Sabtu (22/3/2014), Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan video tersebut dibuat antara tahun 2010-2011. Menurutnya, Marcella dan Olivia diajak ke Maladewa karena prestasinya sebagai panitia kegiatan kepemudaan yang dilakukan ormas di bawah Golkar di Bandung. Azis Syamsuddin adalah ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com