Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Jadi Capres, Apa Kata Pemimpin Tangerang?

Kompas.com - 21/03/2014, 19:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Berbagai tanggapan bermunculan terkait pencalonan Joko Widodo Presiden 2014. Salah satunya dari para pemimpin muda di Tangerang,Banten. Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar merasa khawatir dengan majunya Jokowi ke panggung pemilihan presiden. Menurutnya, bisa saja pria asal Solo tersebut kembali mendorong wacana sodetan sungai Ciliwung ke Cisadane yang dianggap merugikan warga Tangerang.

"Dulu Jokowi mau sodetan, kita bertiga tanda tangan sama-sama menolak. Ini tergantung siapa nanti Presidennya. Kalau ada rencana sodetan (lagi) ya kita bertiga tolak juga," ujar Zaki dalam acara diskusi di Tangerang, Jumat (21/3/2014) siang.

Meskipun sebenarnya proyek sodetan tersebut berada di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Zaki berpandangan ada peluang hal ini diwacanakan kembali jika Jokowi terpilih menjadi presiden.

Kekhawatiran itu didasarkan pada pengalaman banjir bulan lalu. Pemprov DKI berencana melakukan sodetan dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cisadane untuk meminimalisasi banjir Jakarta.

Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah menuturkan bahwa jajaran pemerintahan daerah Tangerang, baik kabupaten, kota, dan Tangerang Selatan sedang mendukung penuh pelaksanaan normalisasi sungai Cisadane. Arief pun berharap presiden terpilih nantinya bisa mendukung normalisasi Cisadane.

"Ya siapapun presidennya, kita tetap meminta untuk menjaga sungai Cisadane," terang Arief kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com