Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buya Syafii Ingatkan Jokowi Hindari Pengusaha Hitam

Kompas.com - 19/03/2014, 15:19 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, tak mempermasalahkan jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Hanya, pria yang akrab disapa Buya Syafii itu mengingatkan Jokowi untuk menghindari 'pengusaha hitam' terkait pencapresannya.

"Jangan nanti di belakangnya ada pengusaha hitam. Itu harus dihindari," kata Buya seusai menghadiri diskusi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Selain itu, Buya menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga berperan besar untuk mewaspadai datangnya pengusaha hitam pada Jokowi. Jangan sampai pengusaha yang memiliki masalah hukum mendanai kampanye Jokowi dengan maksud tertentu jika Jokowi terpilih menjadi presiden.

"Mudah-mudahan Bu Mega yang sebagai queen maker harus awas terhadap itu," lanjut pria kelahiran 1935 itu.

Buya berharap presiden mendatang adalah seorang yang memiliki sifat negarawan, menjunjung pancasila, hingga membela martabat bangsa.

Diberitakan sebelumnya, Megawati menerima kedatangan sekitar 60 pengusaha di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2014) malam. Acara ini digelar berdasarkan permintaan para pengusaha yang bergerak di berbagai bidang tersebut.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumolo menjelaskan, dalam pertemuan itu, pihaknya akan memaparkan mengenai platform partai dan sejumlah program ketika PDI-P menang dalam pemilu dan berkuasa. Ia tak menampik jika ada keinginan dari para pengusaha untuk membantu PDI-P. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 orang merupakan pengusaha muda yang sebagian besar berasal dari DKI Jakarta.

Menurut Tjahjo, pertemuan ini sepenuhnya diinisiasi oleh para pengusaha. Keesokannya, Jokowi mendeklarasikan diri telah mendapat mandat dari Megawati menjadi capres 2014. Jokowi pun menyatakan siap melaksanakan mandat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambulans Disetop Karena Rombongan Jokowi Lewat, Istana Minta Maaf

Ambulans Disetop Karena Rombongan Jokowi Lewat, Istana Minta Maaf

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Helfi Assegaf Jadi Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim

Mutasi Polri, Brigjen Helfi Assegaf Jadi Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim

Nasional
Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Nasional
Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Nasional
Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya 'Back Up'

Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya "Back Up"

Nasional
Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Nasional
Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com