Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagai Capres Muda, Elektabilitas Jokowi Tak Terkalahkan

Kompas.com - 09/03/2014, 13:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali duduk di peringkat atas survei sebagai bakal calon presiden. Di dalam survei yang dilakukan Political Communication Institute, Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon Presiden dari kalangan tokoh muda.

Jokowi mendapatkan tingkat dukungan 22,9 persen. Setelah Jokowi, disusul oleh Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (16,3 persen), Ali Masykur Musa (10,3 persen), Gita Wirjawan (10,1 persen), Anies Baswedan (8,3 persen), Anis Matta (3,2 persen), Ahmad Heryawan (3,1 persen), Puan Maharani (2,3 persen), dan Dino Patti Djalal (2,2 persen). Sementara yang tidak menjawab sebesar 21,3 persen.

Ada pun, tokoh mudah yang disurvei berumur di bawah 55 tahun. Direktur Eksekutif Political Communication Institute, Heri Budianto menjelaskan potensi pemilih Jokowi tersebar di rentang usia 17-20 tahun dan 27-29 tahun.

"Jokowi dinilai dekat dengan rakyat, tampil sederhana dan suka blusukan," ujar Heri dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (9/3/2014).

Sementara itu, Priyo mendapatkan dukungan lantaran responden menilai politisi Partai Golkar itu dekat dengan komunitas muda, berpengalaman di organisasi, dan berpengalaman di bidang politik. Sedangkan Ali Masykur Musa dinilai sebagai tokoh muda NU dan memiliki basis dukungan riil dari kaum Nahdliyin.

Selain itu, nama Gita juga masuk dalam survei dengan dukungan cukup lantaran responden melihat mantan Menteri Perdagangan itu sebagai tokoh muda yang cerdas dan memiliki jaringan internasional.

Survei ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data wawancara langsung di 33 ibukota provinsi dengan jumlah responden mencapai 1.200. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling khusus kepada pemilih muda. Pemilih muda yang dimaksud yakni berusia 17-29 tahun. Margin of error dalam penelitian ini sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 96 persen. Periode survei yakni 24 Februari-4 Maret 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com