Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Bantah Lakukan Kampanye di GBK

Kompas.com - 26/02/2014, 10:54 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menegaskan bahwa kegiatan apel siaga di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2014), bukanlah kampanye. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Hukum Partai Nasdem Taufik Basari mengatakan, pihaknya sudah berkonsultasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebelum kegiatan dilaksanakan.

"Panitia (penyelenggara) sudah memastikan secara detail, acara tersebut tidak ada yang melanggar rambu-rambu dari Bawaslu," kata pria yang kerap disapa Tobas itu saat dihubungi, Rabu (26/2/2014).

Dia mengatakan, DPP Partai Nasdem sudah mengirim surat Nomor 002-SE/DPP-NasDem/I/2014 tertanggal 27 januari 2014 perihal permohonan rekomendasi pelaksanaan apel siaga perubahan. Surat itu, kata dia, dijawab Bawaslu dengan surat Nomor 116/Bawaslu/II/2014 tertanggal 5 Februari 2014.

Ia menuturkan, inti surat balasan Bawaslu antara lain kegiatan itu bukan rapat umum sebagaimana dimaksud peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 1 Tahun 2013, kegiatan itu tidak melakukan ajakan untuk memilih Nasdem, dan Nasdem harus membuktikan bahwa 100.000 orang yang hadir adalah pengurus dan kader Nasdem.

"Dalam acara di GBK, tidak ada ajakan memilih, pemaparan visi, dan sebagainya. Dalam perjalanan, kita sudah memperingatkan peserta untuk tidak ada yang menyebar gambar atau ajakan memilih selama perjalanan," kata dia.

Terkait peserta, Tobas memastikan bahwa seluruh peserta apel siaga adalah pengurus dan kader Nasdem. Seluruh peserta yang hadir, ucap dia, adalah peserta yang terdaftar nama, alamat, dan nomor teleponnya.

"Peserta yang hadir harus punya KTA (kartu tanda anggota) atau sudah terdaftar atau dalam proses pendaftaran dalam database keanggotaan Partai Nasdem," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com