Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Try Sutrisno: Jangan Tarik-tarik Fenomena Orba ke Masa Kini

Kompas.com - 20/02/2014, 12:33 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Mantan Wakil Presiden RI, Try Sutrisno menegaskan bahwa masa sekarang berbeda dengan masa Orde Baru Soeharto saat dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) berlaku. Oleh karena itu, dia meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya TNI Angkatan Darat, untuk netral dalam pemilu.

"Tapi sekarang sudah beda. Sistem politik, struktur politik, budaya politik, sudah ada perubahan. TNI harus netral. Jangan tarik-tarik fenomena dulu sama sekarang," kata Try saat berbicara di hadapan para purnawirawan dan pejabat aktif TNI-AD di Markas Besar AD, Jalan Veteran, Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Saat itu, lanjutnya, Golkar memang berkelindan dengan ABRI karena sama-sama menyelamatkan negara dari ideologi-ideologi yang dinilainya berbahaya. Sekarang, TNI AD berdiri sendiri dan tidak boleh memihak kepada salah satu partai politik tertentu.

"Sekarang TNI itu pejuang, TNI itu rakyat, TNI itu profesional. Bukan milik golongan, suku, orang kaya, apalagi milik partai," ucap Mantan Panglima ABRI itu.

Terkait dengan munculnya para bakal calon presiden dari kalangan TNI AD, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu tidak mempermasalahkannya. Pasalnya, mereka yang memutuskan berkompetisi dalam pemilu 2014 itu sudah pensiun.

"Tidak ada saat sangkut pautnya dengan TNI," tegasnya.

Hal senada diucapkan Mantan Panglima TNI di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarno Putri, Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu. Dia mengatakan TNI tidak boleh melakukan kegiatan politik praktis dan netral dalam setiap masalah-masalah politik, termasuk pemilu.

"Yang harus dilakukan adalah politik negara. Politik negara adalah menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945," ungkapnya.

Ryamizard menuturkan saat masih menjadi panglima TNI, para pejabat TNI ditawari menjadi kader partai. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa para prajurit aktif tidak boleh menjadi kader partai.

"Kami berharap KSAD (Jenderal TNI Budiman) berani kepada presiden. Siapapun presidennya. Katakan yang benar (adalah) benar. Katakan yang salah (adalah) salah," ucapnya kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com