JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Parna Raya Group, Artha Meris Simbolon, mengatakan selama ini perusahaanya menjadi korban kartel di lingkup minyak dan gas bumi (Migas). Meris mengaku telah mengadukan keluhannya itu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia meminta agar perusahaannya mendapat perlindungan.
"Saya korban kartel. Permainan yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia Holding Company. Saya sudah sampaikan surat ke KPK dan sudah sampaikan surat itu ke Pak SBY. Tapi sampai saat ini saya belum dapatkan perlindungan untuk perusahaan saya," kata Meris di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Hal itu disampaikan Meris ketika bersaksi dalam sidang kasus suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan terdakwa mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
Dalam kesempatan itu, Meris malah beberapa kali menceritakan soal nasib perusahaannya. Meris meminta adanya kartel Migas tersebut dihentikan karena telah merugikan perusahaannya.
"Kami minta agar kartel ini di-stop karena perusahaan kami tidak bisa bersaing untuk amoniak. Harga bahan bakunya sangat mahal dibandingkan perusahaan asing di sekitanya," katanya.
Meris mengatakan, saat ini perusahaannya sudah 7 bulan tidak beroperasi. "Saya stress, Pak. Perusahaan saya sudah tutup 7 bulan," lanjut Meris dengan nada sedih.
Sebelumnya, Meris membantah pernah menyerahkan uang sebesar 522.500 dollar AS pada Rudi melalui pelatih golf Rudi bernama Deviardi. Uang dari Artha Meris, menurut jaksa agar Rudi memberikan rekomendasi atau persetujuan menurunkan formula harga gas untuk PT Kaltim Parna Industri.
Namun, Meris mengatakan, perusahaannya tidak pernah berhubungan dengan SKK Migas, melainkan hanya dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (SKK Migas).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.