Hal itu dikatakan Wakil Presiden Boediono saat membuka kegiatan Gebyar Aksi Nasional Pangan Jajajan Anak Sekolah (PJAS) 2014 di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2014). Kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Generasi muda adalah masa depan bangsa. Upaya membangun generasi muda harus dilakukan sejak dini," kata Boediono.
Aksi nasional PJAS dicanangkan Boediono sejak 31 Januari 2011. Aksi tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pengawasan jajanan anak di lingkungan sekolah di seluruh Indonesia.
Boediono mengatakan, para orangtua yang memiliki anak kecil harus memperhatikan kualitas makanan yang dimakan anak mereka. Pemberian makanan dengan nutrisi yang cukup akan mampu mencetak calon generasi muda yang berkualitas.
Lebih jauh, ia menegaskan, orangtua memiliki peran penting dalam mencegah anaknya mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet atau bahan makanan berbahaya lainnya.
"Berdasarkan penelitian, mayoritas anak sekolah jajan di sekolah. Yang perlu mendapatkan perhatian kita adalah masih ditemukan jajanan anak sekolah yang mengandung bahan berbahaya seperi boraks, rhodamin, dan formalin," ujarnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan program PJAS ini harus dilakukan secara terus-menerus. Dibutuhkan komitmen dan kerja sama terpadu yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mewujudkannya.
Namun, faktor terpenting suksesnya program ini adalah pengawasan dari para orangtua dan guru di sekolah.
"Orangtua juga harus ikut aktif mengawasi kebiasaan jajan anak. Selain itu, orangtua juga harus mengarahkan dan membiasakan anak sarapan sebelum berangkat, serta membawakan anak bekal dengan makanan sehat," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.