Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Membangun Generasi Muda Harus sejak Dini

Kompas.com - 08/02/2014, 17:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Generasi muda saat ini merupakan ujung tombak pembangunan negara di masa yang akan datang. Namun, keberhasilan generasi muda membangun bangsa harus dipersiapkan semenjak dini.

Hal itu dikatakan Wakil Presiden Boediono saat membuka kegiatan Gebyar Aksi Nasional Pangan Jajajan Anak Sekolah (PJAS) 2014 di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2014). Kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Generasi muda adalah masa depan bangsa. Upaya membangun generasi muda harus dilakukan sejak dini," kata Boediono.

Aksi nasional PJAS dicanangkan Boediono sejak 31 Januari 2011. Aksi tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pengawasan jajanan anak di lingkungan sekolah di seluruh Indonesia.

Boediono mengatakan, para orangtua yang memiliki anak kecil harus memperhatikan kualitas makanan yang dimakan anak mereka. Pemberian makanan dengan nutrisi yang cukup akan mampu mencetak calon generasi muda yang berkualitas.

Lebih jauh, ia menegaskan, orangtua memiliki peran penting dalam mencegah anaknya mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet atau bahan makanan berbahaya lainnya.

"Berdasarkan penelitian, mayoritas anak sekolah jajan di sekolah. Yang perlu mendapatkan perhatian kita adalah masih ditemukan jajanan anak sekolah yang mengandung bahan berbahaya seperi boraks, rhodamin, dan formalin," ujarnya.

Ia menambahkan, pelaksanaan program PJAS ini harus dilakukan secara terus-menerus. Dibutuhkan komitmen dan kerja sama terpadu yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mewujudkannya.

Namun, faktor terpenting suksesnya program ini adalah pengawasan dari para orangtua dan guru di sekolah.

"Orangtua juga harus ikut aktif mengawasi kebiasaan jajan anak. Selain itu, orangtua juga harus mengarahkan dan membiasakan anak sarapan sebelum berangkat, serta membawakan anak bekal dengan makanan sehat," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Nasional
Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Nasional
Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Nasional
Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Nasional
Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Nasional
Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Nasional
Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

Nasional
Ada 'Backlog' Pemilikan Rumah, Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pegawai Swasta Ikut Tapera

Ada "Backlog" Pemilikan Rumah, Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pegawai Swasta Ikut Tapera

Nasional
Jaga Keanekaragaman Hayati, Pertamina Ajak Delegasi ASCOPE ke Konservasi Penyu untuk Lepas Tukik

Jaga Keanekaragaman Hayati, Pertamina Ajak Delegasi ASCOPE ke Konservasi Penyu untuk Lepas Tukik

Nasional
Projo Mengaku Belum Komunikasi dengan Kaesang Soal Pilkada

Projo Mengaku Belum Komunikasi dengan Kaesang Soal Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com