Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti mengatakan, menenggak minuman keras oplosan berdampak fatal bagi tubuh. Tak hanya sekadar merusak kesehatan, minuman keras tersebut tak jarang membuat penenggak tewas sesaat setelah mengonsumsinya.
"Banyak anak muda minum alkohol kemudian dioplos, pemerintah harus serius menanganinya," kata Ali saat kegiatan Gebyar Aksi Nasional PJAS 2014 di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2014).
Seperti diberitakan, pada pertengahan Oktober 2013 lalu, enam orang tewas setelah menenggak minuman keras oplosan di Jakarta Selatan. Mereka tewas setelah sebelumnya mengalami gejala seperti muntah berwarna kuning dan badan terasa panas, serta mata berkunang-kunang.
Oleh keluarga, para korban dibawa ke rumah sakit. Naas, nyawa mereka justru tak terselamatkan.
Sayangnya, meski sebagian besar konsumen minuman tersebut mengetahui bahayanya, mereka cenderung tak memedulikannya. Bahkan, tak jarang dari mereka yang justru mengoplos sendiri minuman berbahaya itu.
Ali Gufron menambahkan, selama ini berbagai upaya telah dilakukan Kementerian Kesehatan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak mengonsumsi minuman itu. Kendati demikian, ia menekankan, diperlukan kerja sama lintas sektor untuk melakukannya. Oleh karena itu, masyarakat menjadi lebih waspada akan bahayanya.
"Ada yang meninggal karena oplosan, ini serius. Nyawa tidak boleh dimainkan. Karenanya ini menjadi pekerjaan lintas sektor untuk mengawasinya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.