Demikian hasil survei yang dirilis Founding Fathers House (FFH). "57,85 persen responden yang mengaku tahu ada Pemilu 2014, ternyata tidak tahu kapan tepatnya pemungutan suara itu dilakukan," ujar Peneliti Senior FFH Dian Permata di Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Survei dilakukan terhadap 1.070 orang responden yang memiliki hak pilih yang dipilih secara random. Survei diselenggarakan pada 18 Desember 2013 hingga 25 Januari 2014. Angka kemungkinan salah (margin of error) penelitian sebesar 3 persen dan level kepercayaan sebesar 95 persen.
Dia mengungkapkan, sebanyak 38,97 persen warga yang memiliki hak pilih tidak tahu persis pemilu diselenggarakan pada 9 April 2014.
"Ada 2,05 persen publik mengatakan pemungutan suara pada 14 April dan 1,12 persen tahunya (pemungutan suara) pada 19 April," lanjut Dian.
Menurutnya, dari total responden, ada 75 orang yang mengaku tidak tahu ada Pemilu 2014. "Dalam penelitian yang kami lakukan, diketahui sekitar 7 persen publik atau setara dengan 75 orang tidak mengetahui bahwa tahun ini akan dilaksanakan pesta demokrasi berupa pemilu legislatif (pileg)," katanya.
Dia mengatakan, angka itu harus menjadi pelajaran bagi KPU agar bekerja lebih keras lagi untuk melakan sosialisasi soal penyelenggaraan pemilu. "KPU, sebagai salah satu pemeran utama dalam menyukseskan Pileg 2014 harus kerja rodi untuk mengejar serta meningkatkan pengetahuan publik tentang pelaksanaan hajat demokrasi ini," ujar Dian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.