Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebar BBM Banjir "Hoax" Bisa Dipidana

Kompas.com - 16/01/2014, 05:47 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyebar BlackBerry Messenger (BBM) hoax mengenai banjir Jakarta yang membawa-bawa nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bisa dipidana.

"Yang jelas penyebar fitnah itu bisa dikenakan hukuman, itu jelas melanggar UU ITE. Tapi, saya belum baca BBM itu, saya baca dulu," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Tifatul juga berjanji akan menelusuri pelaku penyebaran BBM hoax tersebut. Untuk itu, katanya, Kemenkominfo akan bekoordinasi dengan kepolisian.

"Iya nanti kami bisa bongkar dari RIM-nya. Ini modelnya kan kayak waktu kejadian di Gunung Merapi dulu," kata Tifatul.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar pesan BBM yang menyebutkan Basuki meminta maaf karena terpaksa membuka tanggul Sungai Ciliwung pada Rabu pagi.

Dalam pesan yang sama, disebutkan bahwa pembukaan tanggul Sungai Ciliwung terpaksa dilakukan karena tanggul tersebut sudah tidak kuat menahan tekanan air yang datang dari Bandung dan Bogor.

Pesan itu juga memuat imbauan kepada warga Jakarta, khususnya di kawasan Jalan MH Thamrin, Sudirman, Pengadegan, Gatot Subroto, dan sekitarnya, untuk bersiap menghadapi status banjir Siaga 1.

Menanggapi BBM itu, Basuki segera mengirimkan pesan berantai tandingan. Dia menegaskan bahwa BBM banjir tersebut hoax atau tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com