JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS), Phillip J Vermonte, menilai turunnya elektabilitas PDI Perjuangan dikarenakan belum adanya kepastian mengenai calon presiden yang akan diusungnya dalam Pilpres 2014. Phillip menganggap publik kehilangan kesabaran dan mulai pindah hati pada bakal calon presiden dari partai lain.
"Kenapa turun? Karena publik capek memikirkan siapa capresnya, karena lama (tidak dipastikan). Bisa saja pas disurvei, masyarakat sedang tertarik pada parpol lain," kata Phillip di kantor CSIS, Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Menurut Phillip, sangat wajar jika persentase dukungan publik pada partai politik mengalami pasang surut. Untuk PDI-P, ia menganggap penurunannya masih sangat kecil dan ada di batas normal.
Ia menambahkan, saat ini persentase dukungan publik untuk partai politik masih sangat dinamis. Angkanya diprediksi akan semakin pasti ketika pemilihan mendekati waktu pelaksanaannya.
Seperti diberitakan, suara untuk PDI-P mencatatkan lonjakan dukungan dalam tempo setengah tahun, antara Desember 2012 dan Juni 2013. Namun, di pengujung 2013, suara untuk partai ini justru turun.
Pada Desember 2012, survei Kompas mencatat, PDI-P akan dipilih oleh 13,3 persen responden bila pemilu digelar saat itu. Lonjakan lebih dari 10 persen dicatat partai ini dalam enam bulan kemudian, dengan mencatatkan dukungan sebesar 23,6 persen pada periode kedua survei yang diumumkan hasilnya pada Juni 2013.
Sayang, tren itu seolah terhenti. Periode ketiga survei yang berakhir pada Desember 2013 justru mencatat dukungan untuk PDI-P turun menjadi 21,8 persen. Hasil survei selengkapnya dapat dibaca di harian Kompas edisi Kamis (9/1/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.