Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Sukses Megawati Lakukan Regenerasi di PDI-P

Kompas.com - 07/01/2014, 08:28 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan sejumlah kunci keberhasilan partainya melakukan regenerasi kepemimpinan. Mega menyebutkan, salah satunya adalah membuka kesempatan masyarakat dari berbagai latar belakang untuk masuk dan bergabung menjadi kader PDI Perjuangan.

Kader PDI Perjuangan, kata Mega, banyak yang berasal dari kelas bawah, dengan profesi serabutan, dan penghasilan yang tak menentu. Tetapi, menurut Mega, mereka memahami garis besar ajaran Soekarno dan mengerti makna Pancasila.

"Ada preman, petani, tukang becak. Kenapa? Karena mereka tahu Bung Karno. Tahu Bung Karno adalah proklamator yang bisa memerdekakan mereka," kata Mega dalam sesi wawancara khusus bersama Kompas, di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2014).

Presiden kelima Republik Indonesia itu melanjutkan, para kadernya memahami apa yang diwariskan Bung Karno. Ia kemudian menyampaikan buah pikiran Bung Karno untuk lebih dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain membuka ruang untuk masuk menjadi kader, kata Mega, dalam setiap kongres, para peserta tidak hanya diposisikan sebagai peserta pasif, tetapi diberi keleluasaan menyampaikan aspirasi. Mega, yang menjadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan selama 20 tahun, mengatakan bahwa ia terpilih melalui kongres yang bersih tanpa politik uang.

"Kongres PDI-P saya buat sedemikian rupa menjadi sangat demokratis karena mereka bukan peserta, tapi utusan yang datang dari bawah. Saya enggak pernah pakai money politics, saya biarkan saja (bebas memilih), asal mereka pilih yang benar," kata Mega.

Dengan apa yang telah dilakukan, menurut Mega, partainya kini mampu memunculkan sejumlah figur yang bersinar. Di antaranya adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Rieke Diah Pitaloka, dan lainnya.

"Saya hanya memberi ruang, hasilnya ada pada kalian sendiri. Mau jatuh atau naik itu tergantung kalian. Itu yang harus ditanam, dipoles di anak-anak muda sekarang karena banyak yang pintar di desa, tapi enggak punya uang, enggak diberi ruang," papar Mega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com