Menurut Suaidi, selaku Komisi Pengawas, pihaknya telah menerima laporan dari sejumlah dewan pimpinan cabang (DPC) mengenai bagi-bagi uang yang dilakukan tim sukses Anas. “Yang saya baca di BAP (berita acara pemeriksaan Komisi Pengawas) dilakukan oleh tim sukes. Dari saudara Anas Urbaningrum, sesuai dengan kader yang melapor tentang dugaan politik uang yang dilakukan dalam pelaksanaan kongres Partai Demokrat,” kata Suaidi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/1/2014), seusai diperiksa sebagai saksi.
Suaidi diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang yang menjerat Anas. KPK juga memeriksa saksi lainnya, yakni Sekretaris Komisi Pengawas Ahmad Yahya dan ketua tim pemeriksa pada Komisi Pengawas Yosep Badoeda.
Mengenai jumlah uang yang dibagi-bagikan tim sukses Anas, Suaidi enggan menyebutkan. Dia juga mengaku tidak dikonfirmasi penyidik KPK atas dugaan adanya dana pemenangan Anas yang berasal dari PT Adhi Karya. “Tidak disebut (Adhi Karya),” ucapnya.
Saat memasuki Gedung KPK pagi tadi, Suhaedi juga mengaku datang dengan membawa dokumen-dokumen, di antaranya berita acara pemeriksaan Komisi Pengawas soal dugaan aliran dana dalam Kongres Partai Demokrat.
Terkait penyidikan kasus yang menjerat Anas, KPK telah memeriksa Sekretaris Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat TB Silalahi yang pernah menjadi Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat. Komisi tersebut bertugas menelusuri dugaan aliran dana untuk pemenangan Anas saat mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Demokrat dalam Kongres 2010 di Bandung.
Untuk menelusuri dugaan itu, Komisi Pengawas Partai Demokrat sudah meminta keterangan sejumlah pihak, di antaranya mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Diana Maringka, yang menyebut ada aliran dana dari Anas dalam Kongres 2010. TB Silalahi juga mengaku sudah menyerahkan kepada KPK berita acara pemeriksaan para ketua DPC tersebut.
KPK menetapkan Anas sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian hadiah atau janji terkait proyek Hambalang. Adapun dugaan aliran dana ke Kongres Partai Demokrat untuk pemenangan Anas merupakan salah satu hal yang ditelusuri penyidik KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.