Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berantas Terorisme, BNPT Diminta Berperan Maksimal

Kompas.com - 02/01/2014, 16:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk memberantas aksi terorisme dari hulu. Badan ini diharapkan bisa menggerakan semua instansi pemerintah bekerja melakukan aksi serupa. Demikian disampaikan anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari saat dihubungi, Kamis (2/1/2014).

"BNPT harus memastikan menyelesaikan blue print, yang harus digunakan semua lembaga yang bekerja untuk pemberantasan terorisme sebagai panduan sehingga terjamin efektivitasnya dari hulu hingga hilir," kata Eva.

Eva mengatakan pemberantasan terorisme tidak bisa hanya menjadi kerja Densus 88. Kerja densus, kata Eva, layaknya pemadam kebakaran sehingga tidak mengherankan jika kelompok-kelompok teror tetap muncul meski Densus terus menangkapi pelaku teror.

Menurutnya, pencegahan perlu dilakukan dengan menutup suplai teroris-teroris seperti kelompok-kelompok radikal dan kelompok intoleran. "Yang jadi fokus adalah kelompok-kelompok high risks," ucap Eva.

BNPT, lanjutnya, harus menyiapkan skenario menggarap kelompok itu dan menugaskan lembaga-lembaga tertentu yang punya akses terhadap kelompok tersebut untuk melakukan pendampingan. Eva menuturkan, pendampingan bisa dilakukan dengan memberikan program pemberdayaan ekonomi, konseling keluarga unt self-empowerment, betoleransi, dan program untuk para istri.

"Program pembinaan para napi teroris juga harus disiapkan BNPT bersama Menkumham, bukan malah di Lapas sesama mereka berkoordinasi agar operasi-operasi di luar jalan terus bahkan bisa melakukan perekrutan di dalam lapas," katanya.

BNPT, sebut Eva, tidak boleh bekerja sendiri. Lembaga itu perlu melakukan koordinasi dengan berbagai lembaga. "Skenario yang disiapkan pun perlu mengantisipasi perkembangan para penyebar ideologi yang masih bebas melakukan dakwah-dakwah brain washing dan perekrutan," tuturnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com