Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Kampanye Parpol Meningkat Drastis

Kompas.com - 30/12/2013, 17:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan mengatakan, seluruh partai politik peserta Pemilu 2014 memiliki dana yang melimpah demi memenangi pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Laporan awal dana kampanye yang diserahkan partai politik ke Komisi Pemilihan Umum pada 27 Desember 2013 lalu menunjukkan dana kampanye setiap parpol peserta pemilu meningkat drastis.

Berdasarkan laporan awal dana kampanye yang diperoleh ICW, seperti yang tampak pada gambar di atas, peningkatan tertinggi dana kampanye dipegang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yaitu dari sebelumnya Rp 3,6 miliar menjadi Rp 54,2 miliar, diikuti Partai Hanura dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Pada Pemilu 2009 lalu, dana kampanye yang dimiliki Hanura hanya Rp 19,1 miliar. Namun, sekarang dalam laporan awalnya, Hanura telah mengantongi dana kampanye sebesar Rp 135,5 miliar. Sementara itu, dana awal kampanye PDI Perjuangan untuk Pemilu 2014 mendatang tercatat sebesar Rp 130 miliar, dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp 38,9 miliar.

"Saya kira PKB tertinggi (dana kampanye), dibandingkan dengan Pemilu 2009 lalu yang hanya Rp 3 miliar," kata Abdullah saat diskusi bertajuk Menyoal Dana Kampanye Partai dan Caleg di Sekretariat ICW, Jakarta, Senin (30/12/2013).

Abdullah menilai, tingginya dana kampanye yang disiapkan parpol mengindikasikan jika ada upaya parpol untuk mempersiapkan modal politik besar untuk menghadapi pemilu mendatang. Namun, ia mencurigai adanya dugaan parpol tak sepenuhnya jujur dalam melaporkan dana kampanye pada Pemilu 2009 lalu.

Sementara itu, dilihat dari sisi publik, ia mengatakan,meningkatnya dana kampanye secara drastis menunjukkan jika parpol mulai mendapat kepercayaan dari masyarakat sehingga banyak masyarakat yang pada akhirnya menyumbang dana kampanye bagi parpol.

"Tapi, ternyata, yang tergambar dari sisi penerimaan partai hanya tergambar sumbangan dari calon anggota legislatif saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com