Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Lintas Etnis Deklarasi Dukung Mahfud Jadi Capres

Kompas.com - 29/12/2013, 12:12 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kanan) bersama tokoh nasional Try Sutrisno (tengah) dan tokoh lintas etnis lainnya mendeklarasikan pencapresan Mahfud MD di sebuah Hotel di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/12/2013). Mahfud MD didukung oleh komunitas lintas etnis dan Ikatan Keluarga Madura (Ikama) untuk maju bertarung dalam pilpres 2014, namun masih belum jelas akan menggunakan kendaraan partai politik yang mana. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

JAKARTA, KOMPAS.com
- Sebuah perkumpulan yang menamakan dirinya Komunitas Lintas Etnis Nusantara mendeklarasikan dukungannya untuk bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mahfud MD. Bagi mereka, Mahfud merupakan orang yang tepat untuk menjadi presiden Indonesia 2014-2019.

"Kami menyatakan tekad untuk meminta Pak Mahfud dalam rangka pencapresan 2014," kata penggagas deklarasi sekaligus ketua panitia, Haji Muhammad Rawi saat memberikan kata sambutan di Jakarta, Minggu (29/12/2013).

Dalam deklarasi itu, ratusan orang memenuhi ruangan aula utama yang menjadi tempat deklarasi. Para tokoh dari berbagai etnis juga terlihat hadir. Di antaranya tokoh dari Betawi, Dayak, Flores, Ambon, Madura, dan sebagainya. Beberapa tokoh politik juga terlihat hadir, seperti mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno, mantan Ketua Umum Tanfidziah PKB, Alwi Shihab, dan Ketua DPP Partai Hanura, Fuad Bawazier.

Tokoh dari etnis Dayak, Jacobus, yang didapuk menjadi pembaca deklarasi, menyatakan Mahfud adalah sosok komplit yang bisa membawa perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik. Mahfud, katanya, berpengalaman di tiga lembaga tinggi negara, yaitu sebagai Menteri Pertahanan (eksekutif), anggota Dewan Perwakilan Rakyat (legislatif), dan Ketua Mahkamah Konstitusi (yudikatif).

Terkait dukungan itu, Mahfud menyatakan dirinya akan menyampaikannya kepada PKB. Menurutnya, terlepas dari kekecewaan masyarakat terhadap parpol, konstitusi menyatakan parpol merupakan satu-satunya jalur yang legal untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

"Saya tidak menganggap ini sebagai hadiah, tapi ini adalah beban, amanah. Saya merasa tersandera karena dukungan ini," ujar pria asal Madura yang mengenakan jas berwarna abu-abu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com