Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Yang Dilakukan Bupati Ngada Berbahaya, Harus Ditindak

Kompas.com - 24/12/2013, 09:56 WIB
Suhartono

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, apa yang dilakukan Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) Marianus Sae dengan memerintahkan Satpol PP memblokir Bandara Soa saat pesawat Merparti akan mendarat, merupakan tindakan yang membahayakan. Tindakan itu, menurut Kalla, tak hanya membahayakan keselamatan penerbangan pada saat itu.

"Tetapi juga membahayakan negeri ini. Sebab, tindakan Bupati Ngada bisa menjadi preseden buruk yang ditiru oleh para bupati dan penguasa daerah lainnya serta pihak-pihak lainnya yang merasa tidak puas dengan layanan BUMN di daerah," kata Kalla, saat menghubungi Kompas, dari Malino, Sulawesi Tengah, Selasa (24/12) pagi ini.

POS KUPANG/MUHLIS ALAWI Bupati Ngada, Marianus Sae.
Menurut Kalla, jika tidak ditindak tegas, apa yang dilakukan Marianus memberi contoh siapa pun untuk melakukan hal yang sama.

"Kemarin para buruh menutup jalan tol karena tuntutannya belum dipenuhi, sekarang Bupati Ngada, lalu siapa besok? Tak hanya jalan dan bandara yang ditutup, bisa-bisa pelabuhan dan kantor-kantor pemerintah lain ditutup oleh siapa pun dengan contoh seperti itu," tambah Kalla.

Kalla menyatakan, pemerintah pusat dan aparat penegak hukum jangan terlalu lama menyelidiki kasus ini sehingga bisa memberi alasan dan dalih bagi siapa pun meniru dan memberikan justifikasi bagi tindakannya.

"Ini menjelang Natal dan Tahun Baru 2014, angkutan jalan, udara dan laut dibutuhkan. Jangan sampai terhambat karena tindakan berbahaya segelintir pihak yang merasa memiliki kekuasaan di daerah untuk bertindak semaunya. Lakukan segera tindakan hukum. Pemblokiran sudah jelas. Sudah ada fakta lapangan, sudah ada pengakuan. Sekarang tindakan hukum terhadap Bupati Ngada," lanjut Kalla.

Menurut Kalla, selain melanggar hukum, sikap Bupati Ngada membahayakan keselamatan penumpang dan awak serta Eatpol PP itu sendiri. Selain itu, juga menimbulkan kerugian secara materi bagi bandara dan transportasi udara menjelang Hari Natal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com