"Di sana, ia ditampung oleh seorang agen penyalur tenaga kerja Malaysia bernama MAM," kata Agung di Bareskrim Polri, Rabu (18/12/2013).
Agung melanjutkan, Romana kemudian disalurkan kepada seorang warga keturunan China bernama Oo Ahoong. Oleh majikannya tersebut, Romana kerap dimarahi dan mendapat pukulan.
Tak hanya itu, ia juga tak mendapat gaji yang seharusnya menjadi haknya. Romana pun akhirnya hanya mampu bertahan selama dua minggu di rumah Oo Ahoong.
Kemudian, Agung mengatakan, setelah keluar dari rumah Oo Ahoong, Romana kembali ke tempat penyalur tenaga kerja yang menampungnya selama di Malaysia.
Di sana, rupanya ia kembali mendapat siksaan dari MAM. Siksaan tersebut terus dilakukan hingga pada akhirnya ia disalurkan ke seorang warga Malaysia bernama Siti Aisyah yang kebetulan tengah mencari tenaga kerja.
"Bekerja di tempat Siti Aisyah dia cocok. Tapi setelah satu bulan ditarik (oleh MAM)," katanya.
Rupanya, selama bekerja di tempat Siti, Romana menceritakan perlakuan yang diterimanya kepada majikannya tersebut. Oleh Siti, Romana diminta melaporkan tindakan penyiksaan yang diterimanya kepada Polisi Diraja Malaysia.
Agung mengatakan, mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian kemudian berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal RI di Penang, Malaysia. Kepolisian setempat lalu menangkap Oo Ahoong dan MAM untuk kemudian diproses secara hukum.
"Sekarang yang bersangkutan (Romana) masih ditampung di shelter KJRI di Penang, sembari menunggu proses persidangan mantan majikannya dan penampungnya," ujarnya.