Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mega: Penuntasan Skandal Century seperti Siput

Kompas.com - 10/12/2013, 13:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai, penuntasan skandal bail out Bank Century masih sangat lambat. Menurutnya, hal itu terjadi karena kecilnya dorongan publik untuk penuntasan kasus tersebut.

Mega menjelaskan, dirinya yakin dalam pemberian dana talangan pada Bank Century terjadi penyelewengan. Pasalnya, dana awal sekitar Rp 600 miliar seketika membengkak menjadi Rp 6,7 triliun.

"Kalau ada korupsi, berantas. Dari angka, Century ini sudah jelas, tapi jalannya (penuntasan) kayak siput," kata Mega saat menjadi pembicara dalam sebuah seminar kebangsaan yang digelar di kantor International Conference of Islamic Scholars (ICIS), di Jakarta, Selasa (10/12/2013).

Mega menuturkan, suara publik pada penuntasan skandal Bank Century menjadi kecil karena rasa takut setelah kasus itu dikait-kaitkan dengan pihak penguasa. Dalam hal ini, Mega menolak untuk ikut tak bersuara, dan memilih tetap mendesak skandal tersebut diungkap secara tuntas.

"Diam semua, tidak ada yang berani, rakyat kok meneng (diam) ya aneh dong, nggak berani. Katanya (menyelewengkan) satu perak saja sudah korupsi, tapi kok diam," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi masih terus mendalami kasus Century. Terakhir, tim penyidik KPK memeriksa Wakil Presiden Boediono di kantornya dengan kapasitasnya sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia.

Tak sampai di situ, Tim Pengawas DPR untuk Kasus Bank Century kembali mengeluarkan putusan untuk memanggil Boediono pada 18 Desember 2013 mendatang. Timwas merasa ada keterangan yang perlu dari Boediono. Meski begitu, Boediono telah menyampaikan menolak memenuhi panggilan Timwas Century.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com